Soal Potensi Suara Milenial dan Gen Z, Adi Prayitno: Mereka Suka Konten Visual | AKIP tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Menurut sensus penduduk tahun 2020, BPS mencatat bahwa Gen Z, yang lahir antara 1997-2012, mendominasi mayoritas penduduk Indonesia dengan proporsi sekitar 27,94 persen.
Dilansor dari dpr.go.id pada Jumat (24/11/2023), angka ini menjadikan Gen Z sebagai bonus demografi yang signifikan bagi bangsa ini.
Pemilu 2024 mendatang pun akan sangat dipengaruhi oleh suara milenial akhir dan juga Gen Z yang mendominasi struktur kependudukan.
Pentingnya pemahaman karakteristik milenial dan Gen Z ini harus menjadi fokus bagi para kontestan pemilu.
Sesuai dengan data KPU, gabungan suara antara milenial dan Gen Z sekitar 56 persen setara dengan 125 juta pemilih.
Pengamat Politik Adi Prayitno mengatakan bahwa wajar jika milenial dan Gen Z menjadi segmen pemilih yang akan ‘dikapitalisasi’ oleh para calon capres-cawapres.
Selain itu, Adi menambahkan, jika melihat perilaku politik mereka dalam konteks voting behavior, milenial dan Gen z lebih suka konten visual dan tidak suka kampanye model hard selling.
“Mereka itu adalah suka dengan konten visual, konten-konten yang harus disampaikan bersifat visual, yang kedua mereka itu tidak suka dengan model kampanye yang hard selling yang kemudian agak sarkastis misalnya agresif menyerang dan mereka itu suka dengan sesuatu yang sifatnya gimik,” tutur Adi.
Namun, Adi juga menegaskan bahwa yang paling penting, milenial dan Gen Z tidak mau hanya digunakan sebatas objek politik saja.
“Tapi mereka itu harus diajak engage untuk persoalan-persoalan politik elektoral. Apa kuncinya? Masuk dalam komunitas-komunitas mereka,” ucapnya. (awy)