Negara Ini Butuh Oposisi Kuat, Ini Kata Effendi Gazali

Kamis, 15 Februari 2024 - 13:26 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pemilu digelar bukan hanya untuk memilih presiden dan wakil presiden, tetapi juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Menurut hasil hitung cepat sementara, Prabowo-Gibran unggul disusul oleh Anies-Muhaimin, dan terakhir Ganjar-Mahfud. Namun menariknya, suara PDIP menjadi yang tertinggi.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, ditanyakan soal keputusan partai, apakah akan menjadi oposisi dari pemerintahan periode 2024-2029.

Sebab, mengacu pada hasil hitung cepat atau quick count, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dan berpotensi memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dalam satu putaran.

Menurut Hasto, PDIP akan melakukan terlebih dulu investigasi indikasi kecurangan Pilpres 2024. 

Ia pun menyinggung Soeharto yang didukung oleh instrumen negara juga bisa lengser dari kekuasaan.

Tidak hanya Hasto, Wanda Hamidah pun mengatakan bahwa seharusnya Indonesia memiliki oposisi dan tidak harus semua haus kekuasaan.

Wanda memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di salah satu unggahan Instagramnya. 

Dalam unggahannya tersebut, Wanda juga menyinggung Anies dan Ganjar yang kemungkinan kalah dalam kompetisi Pilpres kali ini.

Wanda berharap agar Anies dan Ganjar berani ambil sikap sebagai pihak oposisi, serta tak ikut masuk ke dalam pemerintahan.

"Mungkin saatnya Paslon 01 dan 03 ( dan koalisi partainya) berani mengambil posisi oposisi 5 tahun ke depan dengan tidak menerima tawaran Menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran . Jangan haus kekuasaan. (Seperti kemarin)," tulis Wanda Hamidah di kolom keterangan.

Wanda pun meminta partai politik untuk belajar dari pengalaman yang terjadi lima tahun belakangan ini, di mana pihak yang harusnya menjadi oposisi justru gabung sebagai koalisi dan masuk ke pemerintahan.

"Teman-teman parpol harusnya belajar, bahwa koalisi gemuk (tanpa oposisi) melahirkan kekuatan absolut, yang akibatnya kita rasakan sekarang," kata Wanda.

"Pengkhianatan oleh parlemen yang tak bergeming ketika Revisi UU KPK diketok palu, Minerba, Cipta Kerja, ITE, ASN, sampai terakhir kemarin UU Desa .. menjadi seperti bumerang, yang balik menyerang. Jadilah oposisi yang terhormat, demi sehatnya demokrasi," imbuhnya.

Bagaimana pendapat Pengamat Politik Effendi Ghazali mengenai oposisi yang sebelumnya lemah sehingga sulit untuk melawan pemerintah? Simak selengkapnya. (awy)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
15:56
05:39
02:50
13:00
05:37
01:05
Viral