Sorot Tajam Reza Indragiri Membedah Kasus Pembunuhan Wanita dalam Koper
Jakarta, tvOnenews.com - Geger penemuan koper berisi jasad wanita di Cikarang Barat, Bekasi. Jasad wanita tersebut diketahui seorang karyawan swasta yang dihabisi rekan kerjanya sendiri.
Dalam video cctv keduanya tertangkap kamera memasuki sebuah hotel dan tersangka keluar kamar dengan koper yg berisi jasad korban.
Betulkan motif dari tersangka ini hanya sebatas perkataan korban dan sudah tepatkah langkah kepolisian untuk hanya menjatuhi korban dengan pembunuhan biasa saja dan juga pencurian dengan kekerasan?
Psikolog Forensik Reza Indragiri mengatakan bahwa hal ini merupakan pembunuhan. Menurutnya, tindakan kejahatan berencana dapat pastikan di kepala pelaku dan ada empat unsur.
“Lingkungan hotel saya yakini bukan wilayah yang sungguh-sungguh dikuasai oleh pelaku. Di lingkungan hotel ada petugas security di tempat yang sama ada Sekian banyak orang yang berpotensi menjadi saksi. Plus tidak jauh dari kamar yaitu TKP ternyata ada CCTV. Sekarang kita bertanya strategis apa ya orang yang akan melakukan sebuah kejahatan apalagi kejahatan berencana di lingkungan yang sama sekali tidak bisa dia kendalikan semacam itu? Lantas seberapa yakin kita bahwa satu ini merupakan kejahatan yang berencana, dan yang kedua bahkan seberapa yakin kita bahwa dia sungguh-sungguh ingin membunuh korban di situ? Karena itulah saya berpikir adakah kemungkinan bahwa alih-alih membunuh apalagi membunuh secara berencana,” tutur Reza.
Namun menurut Reza pelaku bisa saja tidak punya niat untuk membunuh korban. Namun, kejadian di dalam kamar lah yang membuat korban meninggal dunia.
Jika ilustrasinya seperti di atas, maka menurut Reza hal tersebut bukan merupakan pembunuhan berencana.
“Ini adalah penganiayaan yang mengakibatkan orang kehilangan nyawa,” ucap Reza.
Selain itu, jika memang pelaku punya niatan untuk mengambil uang yang ada pada korban, maka hal ini merupakan bentuk atau manifestasi motif instrumental.
“Jadi motif kejahatan termasuk dalam kasus pembunuhan sebetulnya. Hanya dua motif emosional atau motif instrumental. Kalau motif emosional berarti ada perasaan marah, benci, sakit hati, dendam, dan seterusnya yang ingin coba dilampiaskan oleh pelaku kepada target yang baru bisa dia redakan yang baru bisa dihentikan manakala korban berhasil dia jahati, berhasil dia viktimisasi, tapi kalau kita bicara motif instrumental tidak ada urusannya dengan suasana hati, maka tujuannya adalah untuk mendapatkan manfaat finansial,” ungkapnya. (awy)