Pengakuan Langsung Sopir Ambulans yang Diduga Turunkan Jenazah di SPBU
Jakarta, tvOnenews.com - Sebuah rekaman amatir saat seorang sopir ambulans menurunkan jenazah bayi di Sintang Kalimantan Barat viral di media sosial. Sopir ambulans tersebut diduga menelantarkan jenazah bayi di sebuah SPBU.
Dugaan penolakan pengantaran jenazah bayi laki-laki di Sintang Kalimantan Barat berawal dari sopir ambulans RSUD Ade Mohammad Djoen menurunkan jenazah bayi laki-laki di sebuah SPBU dengan dalih adanya selisih harga BBM dengan dana yang diberikan pihak rumah sakit untuk biaya pengantaran jenazah.
Sopir ambulans meminta tambahan biaya. Namun pihak keluarga pasien Menolak adanya penambahan biaya karena keluarga pasien telah membayar biaya ambulans ke kasir rumah sakit sebesar Rp690 ribu.
Diketahui mobil ambulans yang digunakan mengantar jenazah bayi laki-laki menggunakan BBM jenis dexlite dengan biaya yang lebih mahal dari BBM pertalite.
Sementara dalam aturan jenis BBM yang ditanggung dalam peraturan bupati adalah pertalite, sehingga sopir ambulans meminta tambahan biaya selisih harga BBM.
Menanggapi hal tersebut Direktur RSUD Ade Mohammad Djoen drg Ridwan Tonny Hasiholan Pane mengatakan peristiwa itu terjadi saat Suhardi mengisi BBM Dexlite di SPBU Tugu Beji Sintang. Saat itu, Suhardi meminta Rp 400 ribu ke keluarga korban tapi ditolak.
Sementara itu sopir ambulans Suhardi dikabarkan sudah meminta maaf dan bersedia mendapatkan sanksi atas perbuatannya. (awy)