Penjelasan Jubir PKS Terkait Pilihan Bergabung ke KIM
Jakarta, tvOnenews.com - Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk Pilkada Jakarta akhirnya benar-benar terealisasi. Partai NasDem, PKS dan PKB yang dulunya bergabung dalam Koalisi Perubahan, kini resmi merapat bersama partai yang bernaung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Dihadiri seluruh kader partai, KIM Plus resmi mendeklarasikan Ridwan Kamil-Suswono sebagai Cagub dan Cawagub di Pilkada Jakarta 2024.
Kabar masuknya Partai NasDem, PKS dan PKB ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, sejatinya telah terdengar sejak akhir bulan Juli.
Ketiga partai yang awalnya mengusung Anies tersebut, akhirnya benar-benar resmi mengubah arah dukungannya pada pertengahan Agustus.
Sosok Suswono yang merupakan kader senior PKS dan kerap mendengungkan sebagai pendamping Ridwan Kamil konon membuat PKS goyah dan berujung mengalihkan dukungannya.
Namun, pindahnya dukungan Partai NasDem, PKB dan PKS ke Ridwan Kamil diprediksi belum tentu diikuti arus bawah pemilihnya.
Koalisi perubahan yang sangat diidentikkan dengan sosok Anies, disinyalir akan setia memberikan suara mereka ke Anies Baswedan.
Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei SaifulMujani, dari simulasi dua nama antara Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, 73 persen pemilih PKB memilih Anies, 76 persen pemilih NasDem memilih Anies, sementara pemilih PKS paling tinggi yaitu 94 persen memilih Anies Baswedan.
Terkait hal tersebut, M, Kholid selaku juru bicara PKS pun memberikan penjelasan terkait pilihan bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera PKS ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). Simak video berikut, untuk mengetahui penjelasannya . (ayu)