PON XXI: Insiden Sepak Bola Berujung Sanksi PSSI
Jakarta, tvOnenews.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut cabang olahraga sepak bola menorehkan sejumlah cerita yang tak enak.
Sabtu pekan lalu, pertandingan sepak bola putri antara Provinsi Sumatera Utara melawan Provinsi Bangka Belitung berujung ricuh.
Hal tersebut karena ada dugaan kecurangan yang dilakukan wasit dan berakhir dengan penyerangan kepada wasit.
Tak hanya itu, kedua tim terlibat adu mulut hingga terjadi baku hantam.
Bentrokan yang tidak dapat terbendung ini membuat pihak kepolisian pun langsung masuk ke lapangan untuk meredam keributan sehingga salah satu suporter terpaksa diamankan karena diduga sebagai provokator kericuhan tersebut.
Kapten tim sepak bola Sumatera Utara Alif Eka Rizki dikeroyok sejumlah pemain tim Papua Barat di lobi sebuah hotel di Banda Aceh.
Dalam rekaman CCTV terlihat Alif yang berbaju merah dijaga sejumlah polisi di lobi Hotel.
Alif terlihat beberapa kali menerima pukulan dari beberapa pesepak bola Papua Barat.
Atas kejadian tersebut Koni Sumut meminta Chef de Mission di Aceh untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Aceh karena dianggap sebagai tindakan kriminal.
Aksi tak elok yang hingga saat ini masih diperbincangkan publik adalah aksi nekatnya seorang pemain sepak bola asal Sulteng memukul wasit hingga terjatuh dan mendapat perawatan.
Hal tersebut dipicu lantaran tim Sulteng merasa tidak terima dengan keputusan wasit yang dianggap berat sebelah.
Merasa tak lagi imbang dengan menyisakan delan pemain tim Sulteng akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri yang membuat Aceh otomatis lolos ke semifinal.
Atas peristiwa tersebut pihak PSSI akan memberikan sanksi berat dan mengecam pemain dan wasit yang terlibat.
Jika dalam hasil investigasi PSSI terbukti adanya pengaturan hasil laga maka PSSI memastikan akan memberikan sanksi berat hingga larangan bermain seumur hidup. (awy)