Pagar Laut Membentang 30 KM di Pesisir Tangerang, Milk Siapa?
Jakarta, tvOnenews.com - Pagar laut berdiri membentang sepanjang 30 kilometer meliputi 16 desa di pesisir pantai utara Kabupaten Tangerang, Banten.
Pagar laut itu pun berdampak pada lingkungan dan kehidupan sosial di warga pesisir. Warga pesisir mengaku mata pencahariannya terdampak pagar tersebut.
Para nelayan di Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang juga merasakan betul dampak pagar tersebut.
Selain mengganggu aktivitas, penggunaan solar untuk melaut juga menjadi bertambah.
Diketahui, pemagaran itu sudah dilakukan sejak 3 bulan yang lalu.
Menurut warga, proyek ini diduga milik Agung Sedayu. Hal ini diketahui dari warga yang bertanya kepada pihak yang memasang pagar tersebut.
Kemunculan pagar laut itu membuat resah warga dan berharap terdapat solusi terbaik bagi mereka karena pagar tersebut telah menimbulkan dampak ekonomi dan sosial bagi mereka.
Pagar setinggi 6 meter yang terbuat dari anyaman bambu dan karung berisi pasir dan bebatuan sebagai pemberat diketahui muncul sejak 3 bulan lalu.
Awalnya pembangunan dari Desa Tanjung Burung Kecamatan Pakuhaji hingga Desa Kronjo Kecamatan Kronjo.
Pagar laut ini diketahui membentang di enam kecamatan di Kabupaten Tangerang, Banten.
Hingga kini belum diketahui pemilik dan peruntukannya.
Penjabat Gubernur Banten pun telah meminta Dinas Kelautan dan Perikanan untuk melakukan audit tata ruang juga berkoordinasi langsung dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Pj Gubernur Banten belum mengetahui maksud tujuan dan siapa yang membangun pagar yang membentang sepanjang 30 km tersebut.
Proses audit tata ruang oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten ditargetkan selesai dalam 1 bulan ke depan untuk selanjutnya dilaporkan kepada Gubernur Banten terpilih. (awy)