Longsor di Nganjuk, Tim Evakuasi Sudah Menemukan 11 Jenazah

Selasa, 16 Februari 2021 - 13:09 WIB

Nganjuk, Jawa Timur – Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, TNI/polri serta relawan melanjutkan pencarian korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk yang belum ditemukan, Selasa, 16 Februari 2021.

Jumlah korban yang awalnya dilaporkan hilang dalam musibah tanah longsor yang terjadi pada Minggu (14/2) tersebut ada 21 orang. Dari jumlah itu, setelah dilakukan pencarian ada 11 orang yang berhasil ditemukan. Dari jumlah 11 orang itu, dua orang berhasil selamat sedangkan sisanya meninggal dunia.

Sebelumnya, temuan data korban dilaporkan oleh pemerintah kabupaten, terdapat 12 orang yang berhasil ditemukan dengan dua orang selamat dan 10 meninggal dunia. Namun, Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menegaskan bahwa saat ini yang sudah ditemukan ada 11 orang, sehingga petugas fokus mencari 10 orang yang belum ditemukan.

Pihaknya juga mendapatkan bantuan dari daerah lain untuk alat berat. Jika sebelumnya ada tiga unit alat berat untuk pencarian korban tanah longsor itu, di hari kedua pencarian ini ada tambahan dua alat berat, sehingga total ada lima unit.

"Hari ini Bupati juga sudah memimpin apel untuk fokus pencarian di lokasi longsor. Evakuasi korban yang belum ditemukan. Ada tambahan eskavator, sehingga totalnya ada lima. Ini karena gotong royong," kata dia.

Ia juga menambahkan, warga yang mengungsi juga selalu dipantau kesehatannya. Di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk itu terdapat total 186 orang yang tinggal. Dari jumlah itu, 25 orang merantau.

Saat kejadian, terdapat 18 orang yang datang ke dusun itu, terdiri dari 14 orang dewasa dan sisanya anak-anak. Namun, data yang dilaporkan seluruh pendatang itu dalam kondisi sehat. Sehingga, 21 orang yang sebelumnya dinyatakan hilang itu adalah penduduk setempat.

Wabup menyebut, tiga lokasi menjadi tempat evakuasi para korban, yakni di sekolah dasar, dekat dengan lokasi posko utama di kantor kecamatan, lalu rumah kepala desa, dan sisanya ada juga di dapur umum. Lokasi dapur umum cukup luas, sehingga warga juga bisa tinggal sementara.

Ia mengakui saat pandemi COVID-19 juga memerlukan pemantauan kesehatan. Pihaknya juga berharap semua warga sehat dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. 

Petugas Semprot Disinfektan

Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi pengungsian warga terdampak tanah longsor di Gedung SD Negeri 3 Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa pagi.

“Di sini kami juga harus tetap melaksanakan protokol kesehatan,” ujar salah seorang petugas Tagana dari Kementerian Sosial RI, Risa, ditemui di lokasi.

Berdasarkan catatannya, total 141 orang yang berada di lokasi pengungsian tersebut, yang terdiri dari 100 orang dewasa dan 41 anak-anak.

Pantauan di lokasi, pengungsi diminta ke luar gedung untuk sementara dan berpindah ke tenda darurat yang didirikan di halaman sekolah.

Pengungsi dewasa maupun anak-anak juga diwajibkan menggunakan masker, disediakan juga tempat cuci tangan.

Sementara itu, salah seorang pengungsi asal Dusun Selopuro, Tini, mengaku sudah dua hari diminta mengungsi karena khawatir terjadi longsor susulan di sekitar lokasi.

“Saya awalnya di halaman rumah kepala desa Ngetos, kemudian diminta pindah di gedung sekolah. Tidak apa-apa yang penting aman dulu,” kata ibu dua anak tersebut.

Sebelumnya, bencana longsor dipicu hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu (14/2) yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB, mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, pada pukul 18.00 WIB.

Hingga Senin (16/2) malam, total 26 korban berhasil dievakuasi, yang rinciannya sembilan orang meninggal dunia dan 17 orang lainnya mengalami luka-luka.

Petugas memperkirakan, masih ada 10 orang yang dinyatakan hilang dan hingga saat ini masih dilakukan pencarian. (act/ant)

Lihat juga: AWAS CUACA EKSTREM! HUJAN LEBAT PICU BENCANA ALAM BERUNTUN DI TEGAL DAN BREBES

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:53
02:10
27:54
00:53
01:13
01:20
Viral