Menagih Janji Taliban Menjamin Hak-hak Wanita di Afghanistan
Selasa, 24 Agustus 2021 - 15:32 WIB
Afghanistan - Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menyatakan bahwa Taliban akan menjamin hak-hak afganistan termasuk di antaranya untuk bekerja dan mendapatkan pendidikan tinggi.
Namun tak berselang lama janji tersebut tercoreng dengan sejumlah insiden.
Sebelumnya Taliban berjanji akan menjadikan Afghanistan sebagai negara yang cinta damai dan tidak terkait dengan aksi terorisme.
Sselain itu juga menjaminan hak-hak wanita di Afghanistan termasuk untuk mengakses pekerjaan dan pendidikan tinggi.
Pernyataan Taliban ini seakan menunjukkan bahwa mereka telah berubah tidak seperti ketika mereka berkuasa di Afghanistan pada akhir tahun 1990-an.
Namun bagi generasi tua di Afghanistan, masih lekat dalam ingatan mereka kenangan terakhir kali Taliban berkuasa sekitar 20 tahun lalu.
Ketika itu Taliban menegakan Islam garis keras dalam pandangan mereka yang melarang anak perempuan mengenyam pendidikan dan melarang perempuan bekerja serta memicu ketakutan di tengah masyarakat.
Sebagian pihak pun kini meragukan pelaksanaan janji-janji yang diucapkan para petinggi Taliban untuk menjamin hak-hak wanita Afghanistan termasuk di antaranya untuk bekerja dan mendapatkan pendidikan tinggi.
Kekhawatiran sejumlah pihak yang melakukan Janji Manis Taliban itu kini terbukti dengan sejumlah kejadian.
Dilaporkan sejumlah pembawa acara atau presenter perempuan di radio televisi Afghanistan menyatakan bahwa mereka dilarang bekerja.
Para presenter perempuan itu diperintahkan Taliban untuk segera meninggalkan kantor mereka.
Taliban juga menangkap Gubernur perempuan Afghanistan, Salima Mazari. Mazari adalah gubernur provinsi di Afghanistan Utara.
Jabatan tersebut dipegangnya sejak tahun 2018 sehingga menjadikannya satu dari sedikit pejabat tinggi perempuan dalam politik Afghanistan.
Menurut sejumlah media massa Internasional salima Azhari ditangkap setelah Taliban menguasai semua provinsi Afghanistan.
Menurut Ketua Program Studi Kajian Terorisme UI, Muhammad Syauqillah, Taliban sendiri harus memperlihatkan kepada dunia bahwa dia sudah bisa bertransformasi dari satu gerakan yang bersenjata ke posisi pemerintahan.
“kalau kita lihat kejadiannya, artinya insiden-insiden itu berarti kenapa kemudian terjadi. Apakah kemudian tidak ada struktur yang jelas? tidak ada struktur yang secara tegas dari atas ke bawah.
Syauqillah juga menambahkan jangan sampai publik mempertanyakan apakah jani-janji Taliban ini hanya berlaku di elit saja tidak sampai ke level bawah, atau hanya sekedar Doha saja.(awy)