Ternyata ini Alasan Dampak Kerusakan di Cianjur Sangat Besar saat Diguncang Gempa
Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyebutkan ada sebanyak 45 Kali gempa bumi susulan di Cianjur pada Senin (21/11/2022).
Gempa bumi susulan tersebut terjadi di pusat gempa, yakni 6.84 LS,107.05 BT 10 km Barat Daya KAB-CIANJUR-JABAR dengan kedalaman 10 kilometer (km).
Dwikorita juga menjelaskan alasan masifnya kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa magnitudo 5,6 ini.
Warga melintas di depan sejumlah rumah yang roboh akibat gempa di Kampung Selakawung Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022)/ANTARA
“Gempa ini terjadi di darat. Epicenternya benar-benar di lokasi di mana banyak permukiman. Kedalamannya dangkal sekitar 10-11 kilometer,” tutur Dwikorita.
Pakar Kebumian, Cecep Subarya pun mengamani hal tersebut. Cecep mengatakan bahwa masifnya kerusakan terjadi karena sekarang di atas pusat gempa sudah menjadi pusat aktivitas masyarakat.
“Dampak yang diakibatkan kepada manusia lebih besar saat ini. Sekarang dirasakan besarnya itu karena di atas hiposenter di atasnya pusat gempa itu, di atasnya ada aktivitas penduduk. Ada infrastruktur di situ,” tutur Cecep.
BMKG menyatakan gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022) siang kemarin akibat adanya aktivitas pada sesar Cimandiri.
Apa itu Sesar Cimandiri?
Sesar Cimandiri merupakan patahan geser aktif di Provinsi Jawa Barat yang memanjang dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu (Kabupaten Sukabumi), mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Bandung Barat, dan Subang.
Sesar Cimandiri mengalami pertemuan dengan Sesar Lembang di Padalarang dan Sesar Baribis di Subang. (awy)