- Erdika Kendari-tvOne
Termakan Modus Kontes Model, 2 Siswi di Kendari Jadi Korban TPPO Bakal Dijual ke Kalimantan dengan Iming-Iming Upah dan Bonus Segini
Kendari, tvOnenews.com - Dua siswi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), Senin (1/4/2024).
Kedua korban masing-masing bernama Mawar (samaran) siswi kelas 1 SMK dan Bunga siswi kelas 3 SMP di Kota Kendari. Sedangkan terlapor adalah seorang wanita inisial W (25).
Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi, mengatakan kedua korban itu dibawa oleh terduga pelaku dan akan dijual kepada pria hidung belang di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Awalnya itu, pada Jumat (29/3/2024), W dan kedua gadis ini bergegas menuju Bandara Udara Haluoleo. Namun orangtua para siswi yang mengetahui keberangkatan mereka langsung mencegatnya. Selanjutnya, mereka dibawa ke Polresta Kendari untuk menjalani pemeriksaan," katanya.
Lebih lanjut Fitrayadi menerangkan pelaku W berencana membawa Bunga dan Mawar ke Kalimantan untuk dipertemukan dengan seorang pria berinisial IR.
Diimingi Upah Rp20 Juta dan Bonus
Dari tangan IR, mereka akan dijual kepada pria hidung belang atau ditugaskan melayani nafsu birahi mereka dengan iming-iming upah Rp20 juta.
"Iya, dijual untuk melayani pria hidung belang," ungkapnya.
Bahkan saat W diinterogasi penyidik, pelaku mengakui telah menjual beberapa gadis ke Kalimantan dengan upah yang bervariasi. Masing-masing korban yang telah dijual lebih awal berinisial D, G dan M.
Potret dua siswi di Kota Kendari diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Sumber: Istimewa
Fitrayadi melanjutkan, jika W membawa langsung atau mendampingi para korban ke Kalimantan, bonus yang diterima sebesar Rp5 juta sampai Rp7 juta.
"Namun, jika W tidak mendampingi para korban maka upah yang diterima hanya Rp 1 juta saja," tuturnya.
Untuk biaya setiap kali pemberangkatan, W dan para korban ditanggung langsung oleh pria berinisial IR. Di mana, IR mentransfer uang ke rekening W dan uang itu digunakan sebagai biaya perjalanan serta kebutuhan lainnya.
"Pengakuan W, ia belum pernah ketemu IR dan hanya berkomunikasi melalui telepon saja," pungkasnya.
Sementara itu, pelaku W mengakui bahwa dirinya akan membawa kedua korban di Kalimantan. Namun, untuk mengelabui orangtua mereka, W menyuruh Mawar dan Bunga agar beralasan mengikuti kontes model di Kalimantan Timur.
"Saya meminta mereka agar menyampaikan kepada orang tua dengan berbohong mengatakan bahwa akan mengikuti kontes model di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur," tutur W di hadapan penyidik.
Saat ini, W telah diamankan di Mako Polresta Kendari dan masih menjalani interogasi lebih lanjut. Sedangkan Bunga dan Mawar telah dibawa oleh keluarganya untuk diberikan penanganan lebih lanjut. (emr/rpi)