Proyek terowongan cahaya di Jalan Tjilik Riwut Sampit yang sebentar lagi akan rampung dan akab menjadi destinasi wisata andalan Kabupaten Kotawaringin Timur..
Sumber :
  • Istimewa

Kota Sampit Akan Semakin Cantik Dengan Adanya Terowongan Cahaya

Jumat, 4 November 2022 - 12:21 WIB

Kotawaringin Timur, Kalteng - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor, terus memoles wajah kota Sampit sebagai ibukota kabupaten, agar terlihat cantik dan menarik. Salah satunya yaitu dengan pembangunan proyek Terowongan Cahaya, di jalan Tjilik Riwut, yang merupakan jalan masuk ke dalam kota dari arah Palangka Raya.

“Desember ini proyek terowongan cahaya harus selesai. Saya ingin 7 Januari 2023, tepat pada hari hari jadi Kotim, proyek ini diresmikan. Ini pasti akan menjadi sesuatu yang berbeda," kata Bupati Halikinno, saat menunjau proyek tersebut, kemaren.

Orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung ini yakin jika keberadaan terowongan cahaya ini nantinya akan menjadi ikon destinasi wisata utama di Kotim. Dengan menjadi destinasi wisata, tentunya akan berdampak pada geliat ekonomi warga.

Halikinnor mengklaim, pembangunan penerangan jalan dengan tiang melengkung menyerupai Lorong atau terowongan ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan ini merupakan inovasi untuk menciptakan kesan indah nan beda saat memasuki maupun meninggalkan Kota Sampit.

“Jadi ini tidak hanya sekadar penerangan saja. Tapi inovasi kota agar tampak indah saat malam hari,” ujarnya.

Ide membuat terowongan cahaya ini muncul karena ia terkesan ketika melaksanakan ibadah haji pada tahun 2007 lalu. Ia ingin menghadirkan Terowongan Mina di Arab Saudi hadir di Indonesia dan itu adanya di Kota Sampit.

“Khayalan saya, ketika orang masuk Kota Sampit ini laksana masuk terowongan cahaya seperti jalan menuju ke surga,” imbuhnya.

Tidak hanya sekedar terowongan cahaya saja yang akan ada nanti. Tapi juga pusat keramaian dan kuliner juga akan dipusatkan di kawasan ini. Setiap akhir pekan kawasan itu akan dijadikan kawasan bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD).

Halikinnor berharap hal ini nantinya dapat mengundang banyak orang yang datang dan menciptakan transaksi ekonomi yang tinggi, sehingga berdampak baik bagi masyarakat Kotim.

Dan disisi lain, pembangunan terowongan cahaya ini dimaksud untuk mengubah citra di kawasan tersebut yang selama ini jelek dan gelap menjadi lebih baik.

Terowongan Cahaya ini panjangnya mencapai 3,5 kilometer. Untuk mewujudkannya, diperlukan sebanyak 192 tiang melengkung dan 18 tiang lurus. Disetiap tiang  dilengkapi lampu yang bisa berubah warna sebanyak lima warna cahaya. 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
09:14
02:07
04:55
04:12
03:16
01:18
Viral