- Ikbal Arsyad
Tolak Hasil Sengketa Pilkades, Sejumlah Fasilitas Desa Dibakar Massa yang Ngamuk
Jakarta, tvOnenews.com - Tiga Desa di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, serentak tolak hasil sengketa pemilihan kepala desa yang diumumkan oleh Panitia Sengketa Pilkades Kabupaten.
Sayangnya masa meluapkan emosinya dengan merusak fasilitas umum, bahkan membakar kantor desa dan rumah milik saudara salah satu calon kepala desa pada Selasa (10/1/23) malam.
Dari video amatir yang viral di media sosial seperti di Desa Geti, Kecamatan Bacan Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, warga membakar kantor desa.
Aksi brutal warga ini, lantaran mereka kecewa dengan putusan hasil sengketa Pilkades.
Hal serupa juga terjadi di Desa Belang Belang, Kecamatan Bacan, warga meluapkan emosinya dengan merusak fasilitas umum balai desa, bahkan sejumlah warga membakar rumah milik salah satu calon kepala desa yang menang dalam Pilkades bulan lalu namun kalah pada saat sengketa Pilkades.
Aksi pengrusakan dan pembakaran fasilitas umum ini tengah ditangani oleh pihak kepolisian Polres Halmahera Selatan.
“Kami sedang berupaya untuk melakukan penyelidikan untuk mengetahui orang-orang yang terlibat dalam pengerusakan tersebut,” ujar Kasat Reskrim Polres Halmahera Selatan Iptu Aryo Dwi Prabowo, kepada tvonenews, via Whatsaap pada Rabu (11/1/2023) malam.
Aryo mengatakan, pihaknya kini masih melakukan upaya penyeledikan terkait dengan aksi pengrusakan dan pembakaran fasilitas umum.
“Kami akan memproses hukum para pelaku pengerusakan jika memang betul mereka terlibat dalam pengerusakan yang sudah kami monitor ada 2 Desa yang terjadi pengerusakan fasilitas,Betul Desa Geti dan desa belang-belang dan Desa lalubi namun yang dirusak papan pengumuman desa,”jelasnya.
Aksi protes hasil sengketa Pemilihan Kepala Desa juga terjadi di Desa Lalubi, Kecamatan Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Puluhan warga membakar ban bekas, kayu dan baliho bergambar Bupati Halmahera Selatan.
Warga emosi lantaran Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan tidak melantik salah satu calon Kepala Desa Rolan Korompis yang terpilih pada Pilkades bulan lalu.
Pemerintah setempat justru akan melantik cakades pemenang kedua yaitu Kelon Hulahi sebagai Kepala Desa. Akibatnya warga melampiaskan kekecewaan mereka dengan membakar ban serta baliho tepat di depan kantor desa setempat pada Selasa malam.
"Kami kecewa, kenapa calon kepala desa yang menang tidak dilantik malah yang akan dilantik itu pemenang kedua?" kesal Fransiskus Goyowa, Warga Desa Lalubi.
Ada pun kronologisnya Pukul 17.00 WIT simpatisan, Nurjanah Korma, mendengar hasil putusan sengketa Pilkades yang dimenangkan oleh Suaib Yunus (cakades petahana).
Pada Pukul 20.40 WIT konsentrasi masa simpatisan dari Nurjana Korma, sekitar 100 orang berkumpul di depan Balai pertemuan kemudian melakukan pengrusakan sebuah balai pertemuan, bangunan polindes dan sejumlah pagar beton dalam desa.
Kemudian Pukul 22.20 WIT personil Polsek Pulau Bacan sebanyak 4 personil yang terdiri 2 personil unit intel dan 2 personil unit Shabara tiba di TKP.
Saat tiba di TKP Bhabinkamtibmas sedang melakukan pendekatan dan Unit Intelkam mencoba melakukan penggalangan pada simpatisan Nurjana Korma, untuk tidak melakukan pengrusakan, namun kondisi massa yang tersulut emosi dan banyak membuat petugas tidak dapat menghentikan pengrusakan yang terjadi.
Sehingga Pukul 02.40 wit dini hari terjadi pembakaran sebuah rumah tak berpenghuni milik saudara kandung Cakades nomor 01, Nurjana Korma. Rumah tersebut merupakan bantuan rumah kumuh pada tahun 2014.
Pukul 08.30 WIT simpatisan cakades nomor 01, Nurjanah Korma yang mayoritas ibu-bu melakukan pengrusakan terhadap barang aset desa berupa perabot yang digunakan saat hajatan warga, sedangkan simpatisan yang mayoritas laki-laki melakukan pengrusakan bangunan PAUD dan bangunan pondok bacaan.
Hingga berita ini ditayangkan belum ada laporan resmi pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, terkait dengan aksi pengrusakan dan pembakaran fasilitas umum tersebut.(iad/muu)