- tvOne - aris wiyanto
Satu Tahun Invasi Rusia, Warga Ukraina di Bali Bawa Bunga dan Nyalakan Lilin di Konjen Ukraina, Harap Perang Berakhir
Denpasar, tvOnenews.com - Satu tahun perang Rusia Ukraina diperingati puluhan Warga Negara Asing (WNA) asal Ukraina yang berada di Bali, dengan mendatangi Kantor Konsulat Ukraina yang berlokasi di jalan Gurita, Denpasar Selatan, Bali. Mereka datang untuk memperingati satu tahun invasi Rusia ke Ukraina yang jatuh pada hari 24 Februari.
Kedatangan warga Ukraina ini tidak bersamaan mereka datang silih berganti ke Kantor Konsulat Ukraina sejak pukul 13:30 WITA hingga sore ini. Mereka datang rata-rata menggunakan sepeda motor, dan ada yang berboncengan dan ada juga yang menggunakan jasa ojek online (Ojol).
Mereka datang, dengan membawa bunga dan diletakkan di depan pintu Kantor Konsulat Ukraina dan juga ada di samping pintu. Selain itu, mereka juga menyalakan lilin yang dibagikan oleh sesama warga Ukraina dan lalu memejamkan matanya sambil mendekapkan kedua tangannya dan berdoa.
Beberapa warga Ukraina yang juga membagikan gelang dan cinderamata berbentuk love dengan warna biru dan kuning atau warna bendera Ukraina. Di sisi lain, terlihat juga sejumlah poster yang dipajang dibelakang tumpukan bunga dari para warga Ukraina, di sana memperlihatkan sejumlah kota di Ukraina yang dulunya tampak indah dan kini luluh lantak akibat perang.
Kedatangan warga Ukraina ke Kantor Konsulat Ukraina juga penuh haru ada yang sempat menangis karena mengenang tragedi perang Ukraina dan Rusia.
Salah satu warga Ukraina yaitu bernama Dmytro yang juga merupakan salah satu anggota diaspora Ukraina di Bali mengatakan, bahwa hari ini adalah hari yang sangat penting bagi warga Ukraina.
"Ini hari yang sangat penting bagi warga Ukraina. Kami datang ke sini dengan bunga dan lilin, hanya karena hari tragis 24 Februari untuk setiap orang Ukraina, semua orang tahu apa arti tanggal itu dan semua orang datang hanya untuk melihat satu sama lain untuk saling mendukung," kata Dmytro.
Ia juga menyebutkan, bahwa warga Ukraina membawa bunga sebagai simbol kedamaian dan berharap perang segera berakhir dan warga Ukraina yang kini tinggal sementara di Bali memiliki cerita sendiri terkait tragedi perang.
"(Bunga) itu hanya simbol kedamaian hidup. Setiap orang Ukraina memiliki ceritanya sendiri, banyak orang dengan cerita yang berbeda," ujarnya.
Sementara, Raisa yang juga warga Ukraina menceritakan, bahwa dirinya cukup beruntung karena sebelum terjadi perang dirinya sudah ada di Indonesia dan di Bali sudah tiga tahun.
"Saya tinggal di Indonesia sebelum perang dimulai dan di Bali sudah tiga tahun," ungkapnya.
Ia mengatakan, bahwa dirinya dari Kota Kherson di Ukraina yang merupakan sebuah Kota Pelabuhan di Ukraina dan saat ini dia tidak memiliki rumah karena terkena bom saat perang. Selain itu, ibu dan ayahnya juga mengungsi setelah terjadi perang.
"Saya tidak punya rumah, sudah dibom sehingga saya tinggal di Indonesia. Ibu saya (mengungsi) di Polandia dan bapak saya di Jerman, kakak saya sudah ke Indonesia," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa hari ini adalah hari peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina dan tentu banyak orang Ukraina yang sedih karena tidak bisa pulang ke negaranya karena sangat rindu kepada keluarga yang ada di Ukraina.
Selain itu, Raisa juga mengatakan bahwa dirinya juga sering bertemu warga Ukraina lainya di Bali dan mengobrol satu sama lain untuk berbagi cerita kondisi negaranya.
"Hari ini adalah hari peringatan untuk semuanya warga Ukraina. Karena semua (Warga Ukraina) sakit hati karena tidak dapat pulang ke negaranya dan saya bertemu dan ngobrol dengan (sesama warga Ukraina) dan berbagi informasi," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa tentu warga Ukraina ingin sekali perang usai dan bisa kembali ke negaranya dan dia juga memilih tinggal di Indonesia khususnya Bali, karena menurutnya orang Indonesia sangat baik, ramah karena selalu senyum dan suka membantu. Selain itu, selama di Bali dia bekerja secara online dan memang banyak warga Ukraina bekerja secara online selama berada di negara orang.
"Semua harapannya bisa pulang ke Negara Ukraina. Semua rindu ingin pulang ke Ukraina karena banyak keluarga. Saya kerja online, dan warga Ukraina banyak kerja Ukraina. Orang di sini baik dan selalu senyum dan bisa membantu dan mengerti," ujarnya. (awt/gol)