- Istimewa
Dapat Selendang dan Topi Manggarai, Paus Fransiskus: Grazie Mille
Pertemuan ini terjadi dalam agenda audiensi umum tiap hari Rabu dalam pekan yang berlangsung dari jam 09.00 hingga 11.00 waktu Vatikan.
Dalam audiensi ini, Paus Fransiskus berbicara tentang semangat evangelisasi.
“Pada kesempatan yang sangat berbahagia itu saya menyerahkan dua kenangan, yakni Lipa Prenggi dari Kabupaten Sikka, tempat asal ayah saya dan tentunya di mana saya menjadi bagian dari imam Keuskupan Maumere dan topi Songke dari Manggarai, tempat asal ibu saya dan di sana saya dilahirkan dan memperoleh pendidikan hingga seminari menengah," tulisnya.
“Saya juga menyertakan selembar kertas dimana saya menulis penjelasan tentang profil saya, kedua kenangan yang saya serahkan dan permohonan doa bagi Keuskupan Maumere,” sambungnya.
Sewaktu menerima dua kenangan itu, reaksinya sangat gembira. Dia lalu menjelaskan keunikan dua kado istimewa itu kepada Paus Fransiskus berdasarkan saran temannya yang juga ada di hadapan Paus Fransiskus saat itu.
“Saya mengatakan kepada Paus bahwa tenun ikat ini namanya Lipa Prenggi berasal dari Maumere, Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan alam ditenun secara manual. Ini simbol kehormatan dan biasa digunakan oleh para pria dalam suatu acara resmi. Sedangkan, yang satunya adalah topi berbentuk seperti peci yang terbuat dari Songke Manggarai ditenun secara manual. Juga digunakan oleh para pria selain lambang kehormatan juga kepemimpinan. Kedua kenangan ini berasal dari kampung orang tua saya," terangnya.