- Istimewa
Dapat Selendang dan Topi Manggarai, Paus Fransiskus: Grazie Mille
Manggarai, tvOnenews.com - Paus Fransiskus menerima kado produk tenunan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam acara audiensi umum di lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan pada Rabu (26/4/2023).
Usai menerima Lipa Prenggi asal Sikka dan topi Songke Manggarai, pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia itu mengucapkan grazie mille atau terima kasih kepada Pastor Donnie Migo.
Imam Projo (PR) kelahiran Kabupaten Manggarai itu sedang mengikuti kuliah program magister di Facolta della Comunicazione Istituzionale della Chiesa (Fakultas Komunikasi Institusi Gereja) Pontificia Universita della Santa Croce Roma Italia.
Imam Katolik dengan nama lengkap Yakobus Donnisius Migo membagikan pengalaman perjumpaan dengan Sri Paus dan kenangan pemberian dua kado tersebut.
“Setelah menunggu cukup lama apalagi dengan berbagai pembatasan setelah pandemi Covid-19, maka tibalah waktunya yang penuh suka cita tepatnya 26 April 2023 persis sehari setelah Pesta Santo Markus Pengarang Injil saya mendapatkan kesempatan untuk berjabat tangan dengan Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus, Vatikan," ujar Pastor Donnie Migo dalam keterangan tertulis yang diterima tvOnenews.com, Sabtu (29/4/2023).
Dapat selendang dan topi Manggarai, Paus Fransiskus ucapkan Grazie Mille. Dok: Istimewa
Pertemuan ini terjadi dalam agenda audiensi umum tiap hari Rabu dalam pekan yang berlangsung dari jam 09.00 hingga 11.00 waktu Vatikan.
Dalam audiensi ini, Paus Fransiskus berbicara tentang semangat evangelisasi.
“Pada kesempatan yang sangat berbahagia itu saya menyerahkan dua kenangan, yakni Lipa Prenggi dari Kabupaten Sikka, tempat asal ayah saya dan tentunya di mana saya menjadi bagian dari imam Keuskupan Maumere dan topi Songke dari Manggarai, tempat asal ibu saya dan di sana saya dilahirkan dan memperoleh pendidikan hingga seminari menengah," tulisnya.
“Saya juga menyertakan selembar kertas dimana saya menulis penjelasan tentang profil saya, kedua kenangan yang saya serahkan dan permohonan doa bagi Keuskupan Maumere,” sambungnya.
Sewaktu menerima dua kenangan itu, reaksinya sangat gembira. Dia lalu menjelaskan keunikan dua kado istimewa itu kepada Paus Fransiskus berdasarkan saran temannya yang juga ada di hadapan Paus Fransiskus saat itu.
“Saya mengatakan kepada Paus bahwa tenun ikat ini namanya Lipa Prenggi berasal dari Maumere, Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan alam ditenun secara manual. Ini simbol kehormatan dan biasa digunakan oleh para pria dalam suatu acara resmi. Sedangkan, yang satunya adalah topi berbentuk seperti peci yang terbuat dari Songke Manggarai ditenun secara manual. Juga digunakan oleh para pria selain lambang kehormatan juga kepemimpinan. Kedua kenangan ini berasal dari kampung orang tua saya," terangnya.
“Paus Fransiskus dengan sabar mendengarnya dan tetap tersenyum. Pada akhirnya beliau mengangguk dan mengatakan grazie mille sambil memberkati saya,” tambah dia dalam tulisannya.
Donnie Migo mengakui pertemuan itu sangat singkat. Apalagi ada hampir seribu orang yang menunggu kesempatan untuk berjabat tangan dengan Bapa Suci.
“Sementara yang hadir dalam audiensi sekitar 30-an ribu dan bisa lebih. Sebelum pandemi bisa sampai 60-an ribu. Tetapi berkat kedua kenangan itu Bapa Suci bisa berhenti sekitar 30 detik di depan saya. Itu membuat saya sungguh sangat bersukacita,” urai dia. (jku/nsi)