- tim tvone - aris wiyanto
Konflik Antar Pemilik, Manajer Toko Es Krim di Bali Sewa Puluhan Orang Kuras Barang Toko
Sementara, soal barang-barang yang diangkut menggunakan enam truk menuju Cipinang, Jakarta Timur, pihak kepolisian langsung berkoordinasi dengan Polres Jembrana, Bali, dan Polsek Situbondo, dan berhasil mengamankan enam truk beserta barang- barangnya dibawa ke Mapolda Bali.
Kanit II Subdit III Ditreskrimum Polda Bali, Kompol I Made Adhiguna mengatakan, untuk pelaku RBT juga diketahui adalah General Manager (GM) dari Artigianale Group perusahaan yang menaungi toko es krim tersebut. Kemudian, pelaku saat melakukan aksinya menyewa 50 orang buruh harian dan diupah Rp200 ribu per orangnya.
“Sebenarnya menyuruh melakukan itu adalah pelaku sendiri. Sedangkan yang berita viral perampokan itu yang dinyatakan kurang lebih 50 orang itu adalah tenaga harian,” ujarnya.
Selain itu, pelaku juga menyewa enam unit truk dan menggunakan satu buah forklift untuk melakukan perampasan tersebut. Terdapat hampir 40 barang yang dirampas yang kebanyakan adalah fasilitas dalam toko es krim tersebut termasuk meja dan kursi toko.
Selain itu, pelaku mengaku melakukan hal itu atas inisiatifnya sendiri dan dianggap untuk mengamankan asset, karena dia menganggap aset milik toko tersebut adalah aset milik perusahaannya.
Sementara, sengketa aset ini diawali oleh sengketa saling gugat kepemilikan saham antara dua perusahaan di dalam Artigianale Group. Salah satu dari perusahaan tersebut adalah Leonardo Gelato yang dimiliki orang Belanda, dan perusahaan lain yang dimiliki orang Taiwan.
Kemudian, atas sengketa tersebut, pelaku berinisiatif untuk mengamankan fasilitas yang ada di Leonardo Gelato ke gudang perusahaan di Cengkareng, Jakarta. Namun, pengamanan fasilitas tersebut ternyata tanpa persetujuan Direktur Artigianale Group.