- tvOne - aris wiyanto
Denpasar Terlalu Padat, Fraksi DPRD Bali Usulkan Ibu Kota Bali Dipindah ke Kabupaten Buleleng
Denpasar, tvOnenews.com - Usulan pemindahan Ibukota Bali dari Denpasar ke Kabupaten Buleleng disampaikan Grace Anastasia Surya Widjaja selaku anggota Komisi II DPRD Bali yang mewakili Fraksi Nasdem, PSI dan Hanura.
Hal ini disampaikan saat Sidang Paripurna ke-22 yang membahas rancangan peraturan daerah Provinsi Bali tentang haluan pembangunan Bali masa depan 100 Tahun Bali Era Baru, Tahun 2025-2125 di Kantor DPRD Bali, Senin (26/6).
"Fraksi Nasdem, PSI, dan Hanura juga memiliki beberapa usulan yang perlu dipertimbangkan dalam raperda haluan Bali. Antara lain, pemindahan ibu kota dari Kota Denpasar ke Kabupaten Buleleng sangat relevan untuk Bali masa depan," kata Grace.
Ia menerangkan, hal itu diusulkan karena Kota Denpasar, telah memiliki tingkat kepadatan yang sangat tinggi.
"Karena seperti yang kita ketahui bersama, tingkat kepadatan yang sangat tinggi di Denpasar. Sebaliknya Buleleng sangat ideal untuk lebih dikembangkan dengan dasar geografis, ketersediaan lahan untuk pengembangan, dan sumber daya manusia (SDM) unggul," imbuhnya.
Kemudian, untuk Kota Denpasar kedepannya bisa difokuskan sebagai kota perdagangan, pariwisata dan pendidikan bila Ibu Kota nantinya dipindah ke Kabupaten Buleleng.
"Pemindahan ibu kota ini juga bercermin pada pemindahan ibu kota negara kita dari Jakarta ke IKN atau Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Pemindahan ibu kota adalah tuntutan kedepan untuk menyikapi perkembangan kota," ujarnya.
"Hal ini sejalan dengan kecenderungan di berbagai belahan dunia, yang menggeser ibu kota negara ataupun provinsi ke tempat yang lebih ideal dan memungkinkan untuk disetting sebagai ibu kota sedari awal," ujarnya. (awt/gol)