Panen bunga Gemitir.
Sumber :
  • Istimewa

Gubernur Bali Akan Stop Benih Bunga Gemitir dari Thailand yang Per Tahun Capai Rp30 Miliar

Kamis, 20 Juli 2023 - 14:20 WIB

Denpasar, tvOnenews.com - Gubernur Bali, Wayan Koster akan menyetop impor benih bunga gemitir dari Negara Thailand setelah berhasil uji coba penamaan benih bunga gemitir asli Bali yang diberi nama "Bunga Gemitir Bali Sudamala".

Gubernur Koster, mengatakan perkembangan di sektor pertanian bunga gemitir ini memberi harapan di masa depan yang baik untuk pertanian di Bali. Karena, dari hasil riset di tahun 2019 akhirnya uji coba penyemaian atau proses bibit tanam gemitir asli Bali berhasil setelah dilakukan penanaman mulai tahun 2020 lalu.

"Dari benih yang saya dorong, diriset pada tahun 2019 yang lalu. Mengapa? Saya mendorong penelitian untuk mengembangkan ini, karena saya perlu menyampaikan penggunaan bunga gemitir di Bali itu tinggi sekali," kata Koster, saat sidang Paripurna ke-31 di Kantor DPRD Bali, Kamis (20/7).

"Setiap tahun, bunga gemitir memerlukan benih dari asosiasi penyemai di Bali, ada 15 penyemai bunga gemitir di Bali, itu dibutuhkan kira-kira 200 sampai 300 kilogram benih. Nilainya, sekitar Rp30 milliar per tahun, dan ternyata benih ini diimpor dari Thailand," imbuhnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa benih bunga gemitir dari Thailand sekali panen langsung mati. Dan petani harus kembali membeli benih impor tersebut.

"Bunga gemitir yang dari Thailand ini sekali panen, itu mati. Sehingga setiap panen itu mati, lalu kita harus beli benih lagi. Jadi saya kira ini politik ekonomi, membuat ketergantungan kepada benih. Ini tidak sehat bagi kita," jelasnya.

Sehingga, dengan hal itu pihaknya memanggil peneliti dari Universitas Udayana yang bekerjasama dengan Institusi Pertanian Bogor (IPB) untuk mengembangkan benih baru bunga gemitir Bali. Lalu, diujicoba atau ditanam di Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, dan akhirnya berhasil.

Berita Terkait :
1
2 3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral