- tvOne - aris wiyanto
Terekam Video Amatir Warga, Seorang Pria Ceburkan Diri ke Laut Pantai Keramas, Gianyar
Gianyar, tvOnenews.com - Sebuah video viral di media sosial yang mengabarkan adanya seorang pria yang diduga nekat bunuh diri dengan menceburkan dirinya ke laut di Pantai Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, terjadi pada Selasa (19/9).
Kasi Humas Polres Gianyar, Iptu I Nyoman Tantra membenarkan peristiwa tersebut dan kejadian itu terjadi pada Senin (18/9) kemarin sekitar pukul 18.23 WITA, yang berlokasi di Pantai Keramas, di Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali.
"Diduga telah terjadi peristiwa dugaan bunuh diri dengan dengan cara masuk ke laut," kata Iptu Tantra, Selasa (19/9) sore.
Sementara, korban diketahui berinisial JTG (20) yang beralamat di Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
Kronologisnya, saat itu sekitar pukul 18:00 WITA, saksi bernama Pande Komang Wahyu Adnyana bersama saksi I Putu Andika Putra, serta tiga orang kawannya saat itu sedang melakukan olahraga lari dari arah barat Swan Villa.
Kemudian, sekitar pukul 18.23 WITA, saksi berpapasan dengan korban yang jalan ke arah pantai dengan tatapan kosong. Sementara, jarak antara saksi dengan korban saat itu sekitar 10 meter. Lalu, para saksi mengira korban akan mandi di pantai, namun ketika saksi melihat ke belakang ternyata korban terus masuk ke laut dan terus masuk ke dalam air padahal sudah melewati beberapa ombak.
Melihat hal itu, para saksi baru curiga dan sadar bahwa korban sepertinya memang sengaja mau bunuh diri. Setelah itu, korban sudah tidak kelihatan lagi karena tertelan ombak. Karena saksi yakin bahwa orang atau korban sengaja bunuh diri dengan cara masuk ke laut, kejadian itu dilaporkan oleh saksi ke Polsek Blahbatuh.
Selanjutnya, atas peristiwa tersebut kemudian anggota Polsek Blahbatuh yang dibackup oleh personil Satpolair dan Balawista Gianyar serta dibantu oleh warga sekitar berusaha mencari korban disekitar lokasi tempat hilangnya korban.
Kemudian, dalam proses pencarian tersebut datanglah saksi bernama Wulandari yang merupakan perawat Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli, Bali, bersama dengan rekannya yang mengatakan bahwa pasiennya atas inisial JTG yang selama ini menginap dan dirawat di Diamond Vila telah hilang dari kamarnya di Diamond Vila.
Setelah, dikonfirmasi tentang ciri-ciri korban oleh para saksi yang melihat korban masuk ke laut saksi Wulandari tambah curiga bahwa jangan-jangan orang yang masuk ke laut adalah JTG (korban).
"Sebelumnya korban adalah pasiennya yang mengalami depresi atau bipolar, gangguan kejiwaan, sering bicara sendiri dan sedang dalam proses perawatan sejak dua bulan yang lalu di sebuah vila di Sanur," imbuhnya.
Kemudian, sejak tanggal 11 September 2023 saat korban dalam proses penyembuhan dipindahkan ke Diamond Vila, kamar Nomor 6, atas permintaan sendiri atau korban karena ingin vila kamar yang lebih besar. Lalu, selama dalam proses pemulihan kondisi korban sudah sangat membaik dan tidak menunjukkan gangguan jiwa, bahkan korban sempat main catur di Vila Diamond dengan staf vila.
"Komunikasi dengan para perawat juga sangat terbuka bahkan motivasi korban untuk sembuh sangat tinggi, bahkan semua obat pemulihan yang diberikan secara rutin selalu diminum oleh korban," jelasnya.
Namun, saat saksi Wulandari sedang menyiapkan obat, diduga korban yang ada di lantai dua turun dari pintu samping dan menuju ke pantai sendirian dan ketika saksi ke atas untuk memberikan makan sore ternyata korban sudah tidak ada.
Kemudian, setelah dipanggil berkali-kali sambil mencari di sekitar vila sampai ke pantai, korban juga belum ditemukan. Lalu, sekitar pukul 19.30 WITA setelah dicari lagi di pantai ternyata banyak orang berkerumun dan ada info orang hilang.
Lalu, sekitar pukul 20.28 WITA, ketika dalam proses interogasi oleh petugas kepada saksi tiba-tiba terdengar teriakan di depan pantai bahwa korban telah ditemukan sudah terdampar di sebelah barat Swan Villa dalam keadaan sudah meninggal dunia.
"Sesuai dengan pemeriksaan oleh perawat yang memeriksa korban. Atas kesepakatan dengan pihak dokter yang selama ini merawat korban, (jenazah) korban dibawa ke Rumah Sakit Sanjiwani (Gianyar) untuk dititipkan," ujarnya. (awt/gol)