- aris wiyanto
Tingkatkan Standar Produksi Beras Kawasan Asia, Lembaga Riset di 18 Negara Asia Bertemu di Bali
“Dari benih bersertifikat, salah satu unsur penentu mutu untuk menjamin potensi produksi yang baik dari varietas unggul telah terpenuhi,” jelasnya.
Dalam upaya menjaga serta meningkatkan produksi di tengah tantangan perubahan iklim, Fadjry juga menambahkan bahwa pihaknya tengah melakukan revitalisasi sistem perbenihan nasional bersama para pemangku kepentingan lain untuk menjamin para petani memperoleh padi dengan kualitas terbaik.
“BSIP juga melakukan pendampingan best practice sistem usaha tani sesuai dengan Standar Nasional Indonesia melalui Balai Penerapan yang ada di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Seiring dengan tantangan lingkungan hidup serta semakin tingginya tuntutan terhadap kualitas dan preferensi pasar beras, BSIP bekerjasama dengan IRRI telah mengelola lebih dari 6.000 aksesi galur padi, dalam memperkuat penyediaan dan pengelolaan plasma nutfah untuk ketersediaan sumber varietas padi baru.
Pertemuan tahunan CORRA ke-27 pada tahun ini, mengangkat beberapa topik yaitu gene editing, diversifikasi produk beras, pertanian dengan input rendah (low input agriculture), pertanian sirkular dan nilai tambah beras.
Dalam pertemuan ini dihasilkan beberapa kesepakatan yang dilaksanakan bersama antara lain peningkatan kolaborasi program kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular di Asia dan Afrika untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi regional dan global, daya saing petani, kelestarian lingkungan, ketahanan dan inklusivitas terhadap perubahan iklim, mendukung penerapan secara luas metode pertanian dengan input rendah yang meminimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan ketahanan sistem pertanian, serta mendorong nilai tambah, pengolahan, dan pemasaran produk beras untuk menciptakan peluang ekonomi baru bagi petani dan pengusaha pertanian.
Para delegasi juga sepakat untuk mempromosikan dan mengadopsi praktik-praktik standar di bidang padi dan pertanian untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan keberlanjutan, serta mendorong pengembangan dan sosialisasi pedoman dan protokol standar teknik pertanian.