Tiga WN Uzbekistan saat dideportasi.
Sumber :
  • Humas Kemenkumham Bali

Asyik Liburan Sambil Trading Forex di Bali, Tiga Pelajar WN Uzbekistan Overstay Dideportasi dari Bali 

Sabtu, 25 November 2023 - 15:48 WIB

Badung, tvOnenews.com - Tiga Warga Negara Asing (WNA) asal Uzbekistan dideportasi dari Pulau Bali, karena overstay dan ketiga warga asing itu  berinisial YRY (19), BKUK (19), dan JSUY (26).

Ketiganya overstay karena keasyikan melakukan trading forex atau transaksi jual beli mata uang asing dan menghabiskan keuntungannya untuk berlibur di Pulau Dewata.

"Setelah 21 hari pendetensian (diamankan) di Rudenim Denpasar, dan telah siap segala administrasi pemulangan. Maka dilakukan pendeportasian terhadap tiga warga asing melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada hari ini pada pukul 13.10 WITA dengan tujuan akhir Uzbekistan," kata Gede Dudy Duwita, Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar, Jumat (24/11).

Tiga warga asing ini, diketahui masuk ke Indonesia dengan menggunakan Visa Kunjungan Saat Kedatangan (VKSK) melalui Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Sementara, untuk warga asing YRY dan BKUK adalah seorang pelajar di Malaysia yang memilih untuk pergi ke Bali untuk mengisi liburan semester. Selain berlibur, ketiga warga ini memiliki aktivitas lainnya yakni trading pada platform Forex. Kemudian, pendapatan yang mereka hasilkan dari bertrading itu mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhannya selama tinggal di Bali.

Untuk warga asing berinisial YRY dalam pengakuannya mampu menghasilkan 100 hingga 500 USD setiap bulannya, dirinya mulai kegiatan trading forex sejak masih berada di Malaysia. Kemudian, untuk warga asing berinisial BKUK meraup hasil USD 1000 per bulan dan JSUY mendapatkan hasil yang lebih fantastis yakni 4000 hingga 5000 USD per bulan.

Selain itu, mereka merupakan tiga dari delapan warga Uzbekistan yang dibekuk oleh pihak Imigrasi Denpasar pada akhir Oktober 2023 silam. Karena, selain overstay, juga ditemukan potensi pelanggaran lainnya yang dapat menyebabkan gangguan ketertiban pascaditemukannya sejumlah uang palsu milik beberapa dari mereka, yang digunakan untuk membuat konten pada media sosial yang berkaitan dengan pemasaran trading forex.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral