- Tim tvOne/Aris Wiyanto
Polisi Beberkan Percakapan Aldi Sahilatua Nababan ke Pacar Sebelum Tewas: Aku Nggak Kuat Hidup Ini
Kemudian, Aldi dalam percakapannya juga menyatakan bahwa dirinya sudah memutuskan dengan bulat akan melakukan bunuh diri dan hanya menunggu waktu saja. Selain itu, Aldi mengatakan bahwa sebenarnya dirinya bisa bergaul dan bekerja tetapi ada orang di dalam dirinya yang tidak mau tau.
"Aku sebenarnya bisa saja bergaul, bisa kerja kayak orang bisa. Tapi ada orang di dalam diriku yang nggak mau itu ada. Orang yang menutup aku, biar bisa berguna bagi orang lain. Dan aku nggak tahu berguna ini gimana, aku sudah usaha," tulis Aldi.
Menurut Dr. Lely bahwa kalimat tersebut, satu fenomena di bagian psikiatri, gejala seperti itu yang mengatakan ada orang di dalam dirinya yang menghalangi dia, itu satu pertanda gangguan jiwa yang sangat berat.
"Jadi ada orang lain masuk ke dalam dirinya, mengganggu dia, menghalangi dia, berbuat sesuatu sehingga dia tidak bisa melakukan kehendaknya karena orang itu menghalangi dia. Itu suatu pertanda berat yang di dalam ilmu medis kita sebut itu thought insertion.
Jadi ada sesuatu yang masuk dalam dirinya dan kita sebut satu delusion of control, mengontrol dia. Jadi dia yakin banget orang dalam dirinya mengatur dia," ujarnya.
Kemudian, Aldi dalam percakapannya juga meminta maaf kepada pacarnya bila tiba-tiba dirinya menghilang,"Maaf, kalau aku nanti tiba-tiba ngilang, maaf. Aku sayang kamu tapi aku juga nggak tahan gini, maaf ya," tulisnya.
Selain itu, Aldi juga menyatakan bahwa masalah kecil saja bisa membuatnya merenung dan dia simpan dan tidak curhat pada pacarnya.
"Beb, sadar kan bahkan masalah kecil aja kadang bisa buat aku merenung bahkan nggak cakapin (ke) bebeb (pacar ) di kos. Emang nggak tahan lagi udah puluhan tahun aku nahan-nahan ini," tulinya.
Dr Lely menyebutkan, bahwa kalimat di atas tersebut bahwa sebenarnya Aldi sudah merancang bunuh diri dan Aldi juga mengatakan bahwa suatu saat pasti dirinya mati dan meminta maaf kepada pacarnya.
"Ini menjadi satu pertanyaan buat saya, sampai dia mengatakan sudah puluhan tahun padahal umurnya baru 23 tahun. Jadi kita mencoba menyimpulkan bahwa sebetulnya dia menderita gangguan ini sudah cukup lama, tapi mungkin tidak pernah terpikir untuk dia berobat di bagian psikiatri," ujarnya.