PDIP Usung Wayan Koster-Giri Prasta di Pilgub Bali 2024.
Sumber :
  • tim tvone - aris wiyanto

PDIP Usung Wayan Koster-Giri Prasta di Pilgub Bali 2024, Ini Ungkapan Hati Mantan Wagub Bali Cok Ace

Jumat, 23 Agustus 2024 - 10:12 WIB

Denpasar, tvOnenews.com - Mantan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang biasa disapa Cok Ace, yang pada periode 2018-2023 berpasangan dengan Wayan Koster menyatakan dirinya menghormati keputusan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang secara resmi mengusung Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024. 

Cok Ace yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, sebelumnya digadang-gadang akan tetap berduet dengan Wayan Koster untuk maju di Pilgub 2024 dan melanjutkan kepempimpinan di Pemerintahan Provinsi Bali.

"Iya dulu kan periode pertama saya mendampingi Pak Koster, sekarang keputusan dari partai Pak Koster dengan Nyoman Giri dan itu sudah selesai karena itu keputusan partai. Kan kita hormati bersama keputusan partai," kata Cok Ace. 

Kendati tak dipilih untuk menjadi calon wakil gubernur (Cawagub) di Pilgub Bali, Cok Ace akan tetap mendukung Wayan Koster di Pilkada 2024 nantinya.

"Iya saya tetap akan mendukung. Saya bukan mendukung orang per-orangan. Tapi saya mendukung program-program yang ditawarkan, karena dulu kami ikut di dalamnya dan beberapa masih terhambat gara-gara Covid-19 dalam lain sebagainya. Walaupun, saya hanya mendukung melalui apa yang saya miliki tentu saya ingin program-program yang telah kami rintis dulu bisa ditindaklanjuti," imbuhnya.

Sementara, saat ditanya andai ada partai lain yang akan mengusung dirinya menjadi cawagub Bali. Pihaknya mengaku tak bersedia dan itu menurutnya tidak etis.

"Saya kira tidak etis, saya loncat-loncat tidak etis. Biarlah saya mengabdi melalui jalur saya mulai asosiasi yang saya pimpin sudah puluhan tahun PHRI, sudah 20 tahun saya pimpin. Badan Promosi Pariwisata sudah 10 tahun saya pimpin, itu sudah cukup mencurahkan pengabdian saya kepada masyarakat Bali, dan tidak harus menjadi jabatan di birokrasi," ungkapnya.

Ia juga menerangkan, bahwa tidak dipilihnya dirinya mendampingi Wayan Koster agenda kedepannya akan lebih fokus untuk di bidang akademik dan pariwisata di Bali.

"Saya kan backgroundnya orang kampus dan praktisi pariwisata sekaligus kebetulan kalau dilihat dari akademiknya pendidikan saya guru besar di bidang kebudayaan. Tentu dalam hal ini keputusan-keputusan yang dibuat baik keputusan terhadap calon yang diajukan oleh partai tentu mempertimbangkan kondisi masyarakat, fenomena atau realita masyarakat," ujarnya.

"Mungkin di era sekarang bukan lagi penekanan pada pimpinan yang seperti saya. Yang jelas, saya ini kan pilihan, artinya siap ditunjuk untuk mengabdi apapun keputusan Ibu (Megawati) dan sudah tentu ibu mempunyai pandangan yang jauh lebih luas daripada pandangan kami, jadi saya menghargai," ujarnya. 

Seperti diketahui, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya mengeluarkan rekomendasinya untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali di Pilkada 2024. 

Dibacakan langsung oleh Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, PDIP merekomendasikan petahana I Wayan Koster dan mantan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Keduanya merupakan kader PDIP, Koster menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Provinsi Bali sedangkan Giri Ketua DPC PDIP Kabupaten Badung. 

"Dari Provinsi Bali, Dr.I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta," sebut Hasto dikutip melalui live streaming PDI Perjuangan. 

Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster bakal maju kembali dalam ajang Pilgub Bali saat Pilkada serentak 2024 ini.

Dia dikabarkan akan diduetkan dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Badung I Nyoman Giri Prasta untuk Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) di Pilkada serentak 2024 nanti. Namun, ada pula kabar yang menyatakan Koster akan tetap dipasangkan dengan mantan wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace untuk dua periode atau Koster-Ace.

"Kan itu biasa aja. Itu adalah konsolidasi secara bergilir di sembilan kabupaten dan kota di Bali. Itu yang ketiga (konsolidasi di DPC PDIP Badung) sebelumnya di Gianyar, Denpasar, Badung. Semua DPC- PAC sudah melakukan penjaringan calon gubernur, wakil gubernur, calon bupati, wakil bupati, walikota, wakil walikota. Sama aja dengan daerah lain," kata Koster saat ditemui di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Bali, Denpasar, Senin (29/4) lalu. (awt/hen) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral