- Oktavianus Fredi Koban
Miris, Ibu Hamil dan Anak-anak di Sikka Konsumsi Air Kubangan
Sikka, tvOnenews.com - Puncak musim kemarau tahun 2024 ini masih menjadi persoalan bagi warga Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur untuk berjuang mendapatkan air bersih yang layak untuk dikonsumsi.
Di dusun Mageloo, desa Reroroja yang berada di pinggiran kota Maumere, misalnya, setiap hari pagi dan petang, memaksa anak-anak, orang tua bahkan juga ibu hamil harus turun naik tebing sambil membawa jerigen menuju bantaran aliran sungai magepanda guna mencari sumber air bersih.
Untuk mendapatkan sumber air bersih, anak-anak, orang tua bahkan ibu hamil harus membuat kubangan dengan cara menggali lubang di pinggiran sungai, lalu membersihkan dan dibiarkan selama seharian agar mendapatkan air yang layak digunakan untuk minum, masak dan mandi setiap hari.
Setelah kubangan air terlihat bersih, anak-anak dan orang tua pun saling antri bergantian mengisi air ke dalam jerigen milik mereka.
"Kami harus buat kubangan kecil agar bisa dapatkan air untuk minum dan masak," ungkap Theresia Suryani, warga dusun Mageloo ditengah kesibukan membuat kubangan di bantaran kali Magepanda, Sabtu (5/10/2024).
Dikatakan Theresia, Sejak Puluhan tahun hingga kini, warga kesulitan akan pasokan air bersih yang layak walaupun berada dibantaran sungai yang kini debetnya kiat mengecil akibat kemarau panjang.
"Kalau musim kemarau seperti saat ini kami minum dari kubangan, kalau musim hujan, kami tadah dari tetesan air hujan. Karena memang kami di sini tidak ada jaringan air bersih," jelasnya.
Hal senada pun diungkapkan Petrus Rikman Dodi, salah satu anak-anak yang tangah mengantri menunggu gilirian mengambil air, mengatakan, terpaksa mengambil air dari kubangan karena di kampung mereka tidak ada sumber air bersih.
"Kampung kami air bersih tidak ada pak," ungkapnya polos.
Dikatakan pelajar kelas 4 SD Inpres Mageloo ini, Setiap pagi, dirinya harus mengambil air dari kubangan agar bisa digunakan untuk masak dan mandi agar bisa ke Sekolah.
"Saya biasa terlambat ke sekolah karena harus ambil air dulu pak. Dan saat sore hari saya juga kembali ambil air kubangan ini agar bisa digukan untuk minum dan masak di rumah," kisahnya.
Dodi berharap, pemerintah pusat dibawah kepemimpinan presiden Prabowo dan maupun calon kepala daerah yang kini tengah bersaing merebut hati rakyat dalam pesta Pilkada, bisa membangunkan jaringan air bersih agar anak-anak, orang tua dan ibu hamil tidak lagi mengkonsumi air kubangan, yang belum tentu memenuhi syarat kesehatan. (ofk/frd)