- tvOne - aris wiyanto
Polda Bali Tangkap Penimbun BBM Pertalite Bersubsidi dengan Omzet Rp5 Juta per Bulan
Dalam aksinya, pelaku mengisi bbm di SPBU menggunakan 15 barcode pertalite bersubsidi miliknya yang didapatnya dari orang lain.
Selanjutnya, pelaku mengendarai pikap tersebut ke TKP dan mengeluarkan BBM dari dalam tangki mobilnya melalui keran dari tangki mobilnya yang sudah dimodifikasi, kemudian menampung BBM ke jirigen dan botol yang telah disiapkan di TKP. Lalu BBM tersebut dijual kepada konsumen dengan harga Rp11.300 per liter.
"Pelaku melakukan kegiatan tersebut sejak bulan Mei 2024 atau sudah lima bulan dengan keuntungan bersih yang didapat mencapai Rp5 juta per bulan," jelasnya.
Selain itu, di kendaraan pelaku juga ditemukan 15 barcode pertalite milik pelaku untuk membeli BBM subsidi di SPBU dan barcode itu dari pengakuan pelaku didapatkan dari para nelayan.
"Kalau dari pengungkapan BBM ini, satu kali penjualan dengan barcode yaitu (mendapatkan) 150 liter sampai 200 liter. Dia juga memperoleh keuntungan dari satu liter itu dia beli Rp 10 ribu dijual Rp11.300. Jadi sekitar Rp1.300 memperoleh keuntungan (jenis) partalite," ujarnya.
Pelaku menjual BBM bersubsidi pertalite seorang diri yang dipasarkan di rumahnya kepada pembeli dan ada yang dijual juga ke beberapa nelayan di wilayah Kabupaten Karangasem.
"Dari 14 barcode ini, masih kami dalami terkait keterlibatan-keterlibatan Pertamina atau SPBU. Namun ada barcode di mobilnya satu (miliknya) sehingga yang lainnya masih kita dalami sehingga kalau ada keterlibatan kita proses sesuai dengan aturan," katanya.