- tim tvone - alfani
Geledah Villa dan Tempat Hiburan Malam Jelang Nataru, BNNP Bali Temukan WNA Positif Narkoba
Denpasar, tvOnenews.com - Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali menggelar operasi gabungan di sejumlah lokasi. Operasi yang dimulai pukul 22.00 WITA ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, khususnya di kawasan pariwisata.
Operasi ini dipimpin langsung oleh Kepala BNNP Bali, Brigjen Pol. Rudy Ahmad Sudrajat, S.I.K., M.H., didampingi Kabid Pemberantasan Kombes Pol. Made Sinar Subawa, S.I.K., M.H., dengan melibatkan 64 personel serta dua ekor anjing pelacak (K9). Kegiatan tersebut juga melibatkan instansi terkait seperti Provos Bid Propam Polda Bali, Dit Samapta Polda Bali, Dit Resnarkoba Polda Bali, Pomdam IX Udayana, dan Satpol PP Pemprov Bali.
Operasi ini menyasar sejumlah tempat hiburan malam (THM) dan villa di kawasan Canggu, Kabupaten Badung, yang sebelumnya telah dipetakan oleh Tim Intelijen BNNP Bali berdasarkan laporan masyarakat.
Di tempat hiburan malam, petugas melakukan pemeriksaan dengan tes urine terhadap 11 orang, termasuk pegawai dan pengunjung. Hasilnya, lima orang dinyatakan positif K2, Benzo, dan THC, sementara satu orang lainnya positif Benzo.
Selanjutnya, tim menggeledah salah satu villa di kawasan Canggu dan menemukan dugaan adanya sisa pesta seks yang melibatkan puluhan warga negara asing (WNA). Dari delapan orang yang menjalani tes urine secara acak, tujuh orang dinyatakan positif Benzo, dan satu orang positif THC. Selain itu, petugas menemukan barang bukti berupa klip berisi bubuk putih, kemasan bubuk coklat, dan paket daun kering yang diduga ganja.
Seluruh terperiksa beserta barang bukti kemudian dibawa ke Kantor BNNP Bali untuk proses lebih lanjut, guna menentukan apakah mereka terlibat dalam kejahatan narkotika atau hanya sebagai pengguna.
Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Rudy Ahmad Sudrajat menegaskan bahwa operasi ini dilakukan untuk menjaga Bali dari ancaman narkotika, bukan untuk mengganggu kenyamanan wisatawan.
“Operasi gabungan ini bukan untuk menakut-nakuti atau mengganggu kenyamanan para pengunjung ataupun wisatawan. Kegiatan ini semata-mata sebagai bentuk pengawasan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,” ujarnya.
Ia juga mengimbau para pengelola tempat hiburan, pemilik villa, serta aparat desa setempat untuk menjaga lingkungan dari peredaran narkotika.
“Semoga melalui operasi ini, masyarakat dapat terlindungi dan terselamatkan dari ancaman bahaya narkotika,” pungkasnya. (asi/hen)