Lebih dari Seribu Wisman Berlibur ke Bali pada Bulan Februari 2022.
Sumber :
  • tvone

Lebih dari Seribu Wisman Berlibur ke Bali pada Bulan Februari 2022

Senin, 28 Februari 2022 - 19:24 WIB

Denpasar, Bali - Sejak dibukanya penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali mengalami peningkatan sepanjang Bulan Februari 2022.

Data Dinas Pariwisata Bali, sejak penerbangan internasional dibuka langsung ke Pulau Bali dari tanggal 3 hingga 25 Februari 2022, sebanyak 1.319 Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) tercatat tiba di Pulau Dewata.

"Iya ini baru awal (sudah seribu lebih). Dan, sudah ada keinginan wisatawan yang semakin banyak ke Bali," kata Gunandika selaku Kasi Pengembangan Pasar Pariwisata, dari Dinas Pariwisata Bali, saat dihubungi, Senin (28/2).

Sementara, menurut catatannya dari 1.319 PPLN ke Bali, sebanyak 366 penumpang adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dan sisanya adalah Warga Negara Asing (WNA). Namun, PPLN yang datang ke Bali didominasi Warga Australia sebanyak 109 penumpang dan Warga Rusia sebanyak 122 penumpang, sisanya dari negara lain.

Ia juga menyebutkan, untuk saat ini Maskapai Singapore Airlines rata-rata setiap hari mengangkut penumpang ke Bali antara 130 dan 126 orang. Kendati, para penumpang tersebut belum tentu seluruhnya adalah wisman.

"Singapura rata-rata 130 dan 126 orang per hari. Tapi di dalamnya ada juga dari WNI yang dari Singapura. Iya ada yang wisatawan ada yang tidak. Karena kalau pesawat tidak mesti wisatawan," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga optimis bila nanti PPLN yang datang ke Pulau Dewata tidak diberlakukan karantina dan ada fasilitas bebas visa kedatangan atau free visa on arrival (VoA).

"Kalau tanpa karantina bisa tambah banyak dan pemerintah sedang berusaha visa on arrival," ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, untuk kedepannya bila tidak ada karantina dan ada kebijakan bebas visa serta kasus Covid-19 di Bali melandai, pihaknya menargetkan wisman dari Australia dan Eropa Barat yang banyak datang ke Bali. Alasan itu, karena long of stay mereka lebih lama dibandingkan wisatawan Asia.

"Kalau kita yang potensial yang masa tinggalnya lebih lama. Kalau eropa biasanya dua Minggu di Bali. Eropa lebih lama long of stay dibandingkan yang lain," ujarnya. (Aris Wiyanto/chm) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:30
05:52
08:17
03:06
01:44
02:34
Viral