- Jo Kenaru
Kakak Beradik di Manggarai Kecewa Berat, Batal Berangkat Haji karena Usia
Manggarai, NTT - Alwi Haji Jamaludin dan Siti Meriam kembali merasakan kekecewaan karena tak bisa berangkat haji. Kakak beradik warga Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, NTT ini mengaku sudah dua kali batal ibadah haji.
Bertahun-tahun memendam mimpi besar hendak ke Tanah Suci, tetapi apalah daya, kakak beradik ini terpaksa kembali kecewa tak bisa melaksanakan ibadah haji setelah Pemerintah Saudi Arabia mengeluarkan aturan batasan usia 65 tahun ke atas tak diperkenankan mengikuti haji ke Mekkah.
Dengan usia yang mulai renta keduanya memang tidak memungkinkan untuk berangkat haji. Namun mereka tetap tabah dan menganggap bahwa ini merupakan bagian dari rencana Allah SWT untuk mengindahkan cita-cita mereka selanjutnya.
Rumah Siti Meriam, tampak lengang ketika didatangi wartawan, Jumat (3/6/2022). Ia duduk seorang diri dengan kerudung merah muda yang tampak kusam.
Raut wajahnya sedih. Suaranya juga terbata-bata saat menyinggung batalnya keberangkatan haji tahun ini.
Ibu 68 tahun ini rupanya tak bisa berkata banyak. Ia menyerahkan sepenuhnya pembicaraan itu ke kakaknya Alwi Jamaludin yang senasib dengannya.
"Kalau mau bercerita banyak mari silahkan kita ke rumah kakak saya. Nanti biar dia yang bicara," ujar Siti sembari mengajak wartawan mengunjungi rumah kakaknya yang kebetulan terletak tak jauh dari rumahnya masih di lingkungan Nanga, Kelurahan Reo.
Siti Meriam masuk ke rumah kakaknya dan duduk di kursi plastik. Sementara wartawan yang menyusulnya dari belakang pun mengambil tempat duduk di ruang tamu.
Alwi Jamaludin lantas mengungkapkan betapa sedih dan kecewanya dia sebab tak bisa menunaikan rukun Islam yang telah lama diperjuangkannya.
Dua kali batal berangkat haji tentu membutuhkan waktu yang lama untuk bisa beranjak dari rasa sedih dan kecewa.
Jamalludin menceritakan bahwa tahun 2019 dia nyaris ke tanah suci tapi entah kenapa jadwalnya tiba-tiba digeser ke tahun 2020. Di awal tahun 2020 kakak beradik itu tengah bersiap diri untuk berangkat, tapi lagi-lagi terhalang lagi karena pandemi Covid-19.
Sempat berharap bisa ibadah haji selepas pandemi tapi asa itu pupus lagi karena aturan batasan usia, padahal mereka sudah melunasi semua ketentuan dan mengikuti manasik sejak tahun 2013 silam.
Namun di tengah ketidakpastian kapan keduanya bisa benar- benar menunaikan ibadah haji, mereka hanya menyebut "Ini semua bagian dari rencana Allah SWT".
Alwi yang sekarang sudah menginjak usia 70 tahun masih rutin mengurusi ternaknya seperti kambing dan sapi. Sedangkan isterinya kerap menghabiskan waktu di sawah garam.
Selain sumbangsih dari anaknya, pundi-pundi rupiah ia kumpulkan dari hasil jerih payahnya sendiri.
Uang kepunyaan Alwi pun sudah diberikan ke panitia pendaftaran calon jemaah haji dengan harapan bisa mencium batu Hajar Aswad di Ka'bah nantinya. Tetapi apa yang terjadi sekarang, Alwi hanya bisa pasrah dan berharap agar mereka bisa menjadi daftar tunggu calon jemaah haji yang akan berangkat tahun depan.
"Untuk tahun ini sudah tak ada harapan lagi. Kita tunggu tahun depan mudah-mudahan bisa berangkat. Sedih sih iya, kecewa apalagi," tutur Alwi didampingi adiknya Siti Meriam.
Alwi mengisahkan, tahun 2019 lalu ia sempat merasa senang dan bahagia ketika mereka dipanggil oleh panitia untuk mengambil paspor di Labuan Bajo, Manggarai Barat dan pada saat itu mereka memang sudah dijadwalkan panitia untuk berangkat haji.
"Masih terngiang di ingatan saya waktu itu kami disuruh urus paspor di Labuan Bajo supaya bisa berangkat haji. Pada saat itu bertepatan juga dengan kunjungan Presiden Jokowi. Makanya saya juga sempat mampir foto-foto di sana," ungkap Alwi mengenang saat itu.
Setelah itu mereka pun diminta untuk mengecek seluruh kesehatan, rapid tes hingga PCR di Wae Ces Karot.
Hasil tes pada saat itu Alwi dan adiknya dinyatakan sehat. Tetapi sayangnya aturan jaga jarak dan pembatasan sosial oleh perintah hinga membuat Alwi dan adiknya batal berangkat ke tanah suci kali pertama.
Rasa kecewa Alwi dan Siti pun kecewa tetapi mereka tetap memahami kondisi negara yang masih dilanda pandemi Covid-19 saat itu.
Selama dua tahun mereka pun menanti dan pada akhirnya tahun 2022 punya sinyal untuk berangkat. Tetapi sayangnya aturan terbaru yang dikeluarkan Pemerintahan Saudi Arabia tentang pembatasan usia lagi-lagi membuat dua orang ini batal mendapat gelar Haji dan Hajah untuk kedua kalinya.
"Sungguh sedih pak, sedih sekali. Kecewanya juga luar biasa. Mungkin ini bagian dari rencana Allah SWT" ungkapnya.
Untuk diketahui jumlah calon jemaah haji di kota Reo sebanyak lima orang yang sudah mendaftar dan mengikuti manasik.
Namun, dari 5 orang itu ada tiga yang batal berangkat karena terkendala usia. Sedangkan dua lainnya tinggal menunggu jadwal.
Mereka yang sukses berangkat itu merupakan pasangan suami-isteri, yakni Arifin Mahmud dan Farida Abas. Sementara tiga lainnya yang batal berangkat, yakni Alwi Haji Jamaludin, Siti Meriam, dan Ibrahim Bethan. (jku/act)