- tim tvOne - Aris Wiyanto
Gegara Konten TikTok Panjat Pohon Keramat, Bule Australia Dideportasi
Denpasar, Bali - Meski telah meminta maaf, Warga Negara Asing (WNA) asal Australia bernama Samuel Lockton yang memanjat pohon Keramat di areal Pura Dalem dan Pura Prajapati di Desa Adat Kelaci Kelod, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, tetap mendapat hukuman yakni dideportasi oleh Imigrasi Bali.
Bule Australia tersebut diusir oleh pihak Imigrasi Denpasar dan meninggalkan Indonesia pada hari ini, Rabu (15/6/2022) sekitar pukul 11:35 Wita.
"Sudah kita perintahkan meninggalkan wilayah Indonesia per tadi siang. Kita, perintahkan meninggalkan Indonesia. Kenapa, kita tidak melaksanakan deportasi karena memang warga negara asing tersebut tidak ada tuntutan dari Desa Adat," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Denpasar, Tedy Riyandi saat dihubungi, Rabu (15/6/2022).
Lihat Juga: Bule Rusia Bugil di Pohon Sakral
"Ini sebagai langkah kita, karena yang bersangkutan masih ada izin tinggal yang masih berlaku. Kita perintahkan buat keluar, dasarnya seperti itu," imbuhnya.
Ia menyebutkan, bahwa bule itu masih memiliki izin tinggal dengan Visa On Arrival (VoA), dan bule itu meninggalkan Indonesia pada pukul 11.35 Wita menggunakan maskapai Jetstar dengan nomor penerbangan JQ82 rute Bali ke Darwin.
"Jadi izin tinggalnya masih berlaku. Dia pakai visa on arrival dan masih berlaku. Dia, kalau mau tinggal masih bisa, cuma kita perintahkan untuk keluar wilayah Indonesia," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Bali, telah melakukan pemeriksaan terhadap Warga Negara Asing (WNA) Australia bernama Samuel Lockton yang viral memanjat Pohon Keramat di Pura Dalem Prajapati.
Lihat Juga: Bule Rusia Bugil Dicekal Selama 6 Bulan
Kepala Kantor Kementrian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Provinsi Bali Anggiat Napitupulu mengatakan, bahwa dari hasil pemeriksaan bule tersebut mengakui bahwa dirinya yang telah memanjat pohon keramat tersebut.
"Yang bersangkutan, juga mengakui bahwa sebelumnya pernah memanjat sebanyak dua pohon di daerah Canggu untuk menyalurkan hobinya," kata Anggiat, dalam keterangan tertulisnya, di Denpasar, Bali, Senin (13/6).
Ia menerangkan, bule tersebut masuk ke Indonesia pada tanggal 6 Juni 2022 melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dengan menggunakan Visa Kunjungan Saat Kedatangan (VKSK).
"Yang bersangkutan datang ke Indonesia dalam rangka berlibur di Bali. Saat ini, yang bersangkutan telah memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bali atas perbuatannya tersebut. Dia, mengaku tidak mengetahui perbuatannya tersebut telah mengganggu ketertiban umum dan tidak mempunyai maksud untuk tidak menghormati budaya Bali," ujarnya.
Kronologi
Seperti diketahui, kasus Warga Negara Asing (WNA) yang memanjat pohon sakral kembali terjadi di Kabupaten Tabanan, Bali. Kali ini, dilakukan oleh seorang pria Warga Negara Asing (WNA) asal Australia bernama Samuel Lockton dan video bule itu juga terekam kamera dan viral di media sosial.
Bule tersebut, memanjat pohon beringin yang disakralkan di kawasan pura tepatnya di setra atau kuburan Desa Adat Kelaci Kelod, Banjar Dakdakan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Sabtu (11/6/2022) sekitar pukul 15:00 Wita.
"Yang bersangkutan, tidak tahu daerah tersebut adalah areal sakral bagi umat Hindu dan yangbersangkutan memang mempunyai hobi memanjat pohon untuk menikmati keindahan alam," kata Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra.
Kronologinya, saat itu sekitar pukul 16.00 Wita, warga setempat menemukan bule tersebut memanjat Pohon Beringin. Waktu berada di atas pohon bule itu memfoto dan mendokumentasikan situasi di sekitar Pura Dalem Adat Klaci Kelod.
Kemudian, oleh warga bule tersebut diminta turun karena pohon yang dipanjat dekat Pura Dalem Prajapati adalah pohon yang disakralkan. Selanjutnya, saat diinterogasi
dia mengaku mempunyai hobi memanjat pohon di negara asalnya dan sering memanjat pohon tinggi untuk menikmati keindahan alam dari atas.
"Alasannya dia, ingin memperlihatkan kepada orang orang yang ada di negaranya bahwa di Bali masih banyak ada pohon pohon besar tinggi dan indah. Yang bersangkutan, pada saat itu dalam keadaan sadar tidak dalam pengaruh minuman berakohol hanya saja sangat mencintai keindahan alam terutama terhadap pohon pohon besar," imbuhnya.
Mengakui kesalahannya, bule Australia tersebut meminta maaf dan datang ketika warga desa menggelar upacara penyucian di pohon yang di sakralkan warga tersebut
Pihak Bendesa Adat Kelaci Kelod serta para pemangku menerima permintaan maaf dari bule itu dan tidak membesar-besarkan masalah tersebut mengingat bule itu tidak mengetahui bahwa itu merupakan areal disucikan. ( AWT/ito)