seorang siswi di Jembrana hilang terseret arus saat banjir bandang.
Sumber :
  • tim tvone - aris wiyanto

Seorang Siswi SMA di Jembrana, Bali, Hilang Terseret Arus saat Banjir Bandang

Senin, 17 Oktober 2022 - 17:28 WIB

Jembrana, Bali - Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana membenarkan, adanya seorang siswi SMA hilang terseret arus dan hingga kini belum ditemukan. Siswi tersebut terseret arus saat melewati jembatan alternatif di sebelah utara jembatan Biluh Poh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembarana, Bali, yang merupakan akses utama dan saat ini sedang ditutup.
 
"(Dia melewati) jembatan lain alternatif, yang ada di sebelah utara di jalur utama," kata AKBP Juliana, saat dihubungi Senin (17/10). 

Sementara dari informasi yang dihimpun korban adalah siswi SMA kelas 3 di Desa Penyaringan, bernama Ni Putu Widya Margareta. Dia terseret banjir pada Minggu (16/10) kemarin. Saat itu, korban sedang berangkat ke Pasar Lelateng di Kecamatan Negara bersama ayahnya, namun tergelincir ke sungai yang airnya meluap. 

"Sementara (benar) ada informasi bahwa satu warganya dinyatakan hilang dan masih proses (pencarian). Kemungkinan besar terseret arus karena dia mau melintasi jembatan mungkin, mungkin terpeleset," ujarnya. 

Seperti yang diberitakan, akibat banjir bandang yang menerjang jembatan Biluh Poh di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembarana, Bali, mengakibatkan jalur utama Gilimanuk- Denpasar, Bali, tidak bisa dilewati dan saat ini ditutup.

Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan, bahwa banjir bandang terjadi pada Minggu (16/10) kemarin hingga pukul 22:00 Wita dan membawa kayu-kayu besar yang terseret arus sungai dan masih berserekan di atas jembatan.

"Iya akses Gilimanuk-Denpasar tertutup di Mendoyo. Tadi malam air meluap  dan tertutup sampai sekarang, karena sekarang meterial-material dibawa oleh banjir masih menutupi jembatan," kata AKBP Juliana, saat dihubungi Senin (17/10).

Sementara, dengan tertutupnya jalur yang biasa dilewati kendaraan dari Jawa ke Bali ini, pihaknya menurunkan sekitar 120 petugas gabungan mulai dari Polri, TNI, BPBD Jembarana, dan SAR Bali serta alat berat untuk membersihkan kayu-kayu di jembatan tersebut.

"Sekitar 120 personil. Kita masih proses alat berat sudah bekerja dan kita hati-hati karena kita tidak tahu jembatan itu kondisi terakhir setelah (banjir) badang," imbuhnya.

Ia juga menyampaikan, bagi masyarakat yang akan melewati jalur tersebut supaya mencari jalur alternatif yaitu melewati jalur Singaraja, Kabupaten Buleleng, bila ingin menuju ke Pelabuhan Gilimanuk atau mau mengarah ke Denpasar.

"Sementara untuk hari ini masih ditutup, untuk menuju ke Denpasar atau ke Gilimanuk agar mencari jalur alternatif ke Singaraja untuk menuju ke Gilimanuk dan ke Denpasar," ujarnya.

"Mungkin hari ini proses pembersihan dan kemudian pengecekan dulu layak tidaknya jembatan itu untuk dilewati. Karena, kita tidak tahu bagaimana besaran terjangan air kemarin yang terjadi. Dari kasat mata, (Jembatan) tidak sampai putus," ujarnya. (awt/hen) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:37
03:27
15:26
14:16
02:25
03:14
Viral