- Istimewa
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Kukuhkan Enam Guru Besar
tvOnenews.com - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) kembali menoreh capaian agung dengan bertambahnya Guru Besar di lingkungkan kampus. Kampus Jawara ini kembali mengkuhkan guru besar di antaranya Prof. Dr. Aceng Hasani, M.Pd., Prof. Dr. Agus Pramono, S.T., M.T., Ph.D., Prof. Maman Fathurrohman, S.Pd.Si., M.Si., Ph.D., Prof. Dr. Rudi Zulfikar, S.E., Akt., M.M., M.Si., Prof. Dr. Alimuddin, S.T., M.M., M.T., Prof. Dr. Jayanudin, S.T., M.Eng. Pengukuhan dilakukan di Auditorium Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Sabtu 3 Agustus 2024.
Prof. Aceng berhasil meraih gelar guru besar pada bidang ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia, sementara Prof. Agus meraih gelar guru besar pada bidang Ilmu Material Komposit, Prof. Maman meraih guru besar pada bidang Pendidikan Matematika, Prof. Alimuddin pada bidang Ilmu Teknik Kendali, Prof. Rudi pada bidang Ilmu Akuntansi Keuangan dan Prof. Jayanudin pada bidang Ilmu Biomaterial untuk Sistem Pengantaran. Prof. Aceng pada pidato pengukuhan ini menjelaskan terkait dengan bagaimana perkembangan bahasa yang meliputi kemahiran membaca, menyimak dan menulis.
“Akal dan rasionalisme adalah pangkal literasi dan bahasa itu adalah alat merasionalisasi kenyataan untuk mewujudkan kebijakan, berpikir kritis dan menemukan logika,” jelas Prof. Aceng.
Prof. Agus menyampaikan pidato pengukuhannya dengan menjelaskan terkait material komposit dalam perangkat pres roll forming (RPRF) dan SIS. “Manufaktur RPRF dan SIS harus mendukung industri 4.0 dan society 5.0 dengan perangkat digital,” ujarnya.
Prof. Maman sebagai Guru Besar Pendidikan Matematika yang menemukan Labirin; The Mathematical Game Board Game yabg bersertifikat PATEN. “Ini merupakan bagian dari game yang digunakan dalam pembelajaran dan dalam hal ini pada konteks dan desain terutama dalam pengembangan pendidikan matematika, ‘sustainaibilty’/kebelanjutan/kebermanfatan suatu produk akan terjadi ketika titik temu antara kebutuhan pengguna dan kapasitas pengembang bisa terwujud,” ujarnya.
Prof. Alimudin pada pidatonya menjelaskan terkait dengan pengembangan smart control multi-agent era revolusi industri 4.0 dan era society 5.0 guna mewujudkan tujuan berkelanjutan (SDGs). “Dalam hal ini tentu bagaimana mengontrol pada rumah tropis atau gedung seperti yang sudah diterapkan di Untirta smart energy misalnya di Abdoridnya Pak Rektor bisa memonitoring pencahayaan semua yang ada di kampus Untirta Sindangsari dan ini adalah bagian dari contoh implementasi smart control multi-agent,” jelasnya.