- Antara
Cuaca Buruk, Dinas Perikanan Lebak Imbau Nelayan Tak Melaut
Rangkasbitung, tvOnenews.com - Dinas Perikanan Kabupaten Lebak mengimbau nelayan tak melaut akibat cuaca buruk ditandai angin kencang dan tinggi gelombang Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia mencapai 4 meter.
"Kita berharap nelayan tidak melaut guna menghindari kecelakaan laut," kata Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah di Rangkasbitung, Lebak, Selasa (13/08/2024).
Dinas Perikanan Kabupaten Lebak sejak dua pekan terakhir ini cuaca buruk melanda Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia.
Nelayan tradisional agar tidak melaut menghadapi cuaca buruk tersebut, karena berpotensi menimbulkan kecelakaan laut
Karena itu, pihaknya menyampaikan di sejumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun agar nelayan tidak melaut.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada tanggal 13-14 Agustus 2024 diprakirakan tinggi gelombang perairan selatan Banten dan Samudera Hindia berkisar antara 2,5 meter sampai 4,0 meter.
Selain itu juga kecepatan angin hingga 30 knot dan bergerak dari arah barat.
"Kami minta nelayan tidak melaut untuk menghindari kecelakaan laut itu," kata Rizal.
Ia mengatakan, dari 3.600 nelayan pesisir selatan Kabupaten Lebak mulai Pantai Binuangeun, Karangmalang, Bagedur, Cihara, Suka Hujan, Pasput, Cibobos, Panggarangan, Bayah, Karangtaraje, Pulomanuk dan Sawarna kebanyakan nelayan tradisional menggunakan perahu mesin motor tempel.
Kondisi perahu itu, kata dia, dipastikan tidak kuat menahan tinggi gelombang 4,0 meter dan tiupan angin 30 knot.
"Kami berharap nelayan tradisional bisa mematuhi peringatan imbauan itu agar mereka selamat ketimbang melaut," katanya menjelaskan.
Ketua Koperasi Nelayan Bina Muara Sejahtera Binuangeun, Kabupaten Lebak, Wading mengatakan sejak beberapa pekan terakhir ini nelayan tradisional tidak melaut karena tinggi gelombang 4,0 meter juga tiupan angin cukup kencang dan bergerak dari arah barat.
"Kami minta anggota koperasi yang semuanya nelayan agar tidak melaut dulu, karena cuaca sangat buruk dan bisa membahayakan keselamatan nelayan kecil," kata Wading.
Ia mengaku sudah dua pekan terakhir itu tinggi gelombang di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia mencapai 4,0 meter.
Bahkan, belum lama ini hampir saja nelayan mengalami kecelakaan laut saat hendak menyandarkan perahu ke Pelabuhan Pangkalan Ikan (PPI) Binuangeun.
Beruntung, nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan berlindung di belakang karang untuk menghindari terjangan gelombang besar. "Kami minta nelayan agar tidak melaut," katanya.
(ant/ fis)