- Antara
Megawati Titip Pesan ke Warga Lebak untuk Atasi Stunting: Masak Makanan dari Hasil Kebun Sendiri
Jakarta, tvOne
Istri anggota DPR Bellia Febrianti Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya menyampaikan pesan menu Megawati Soekarnoputri kepada masyarakat di Kabupaten Lebak, Banten untuk mengatasi kasus stunting atau kekerdilan pada anak akibat gagal tumbuh.
"Penyampaian pesan menu Megawati itu dinilai lebih simpel guna mengendalikan stunting," kata Bellia Febrianti pada sosialisasi pencegahan stunting, di Desa Asem Margaluyu, Kabupaten Lebak, Sabtu.
Penyampaian pesan menu Megawati itu, agar ibu-ibu di Kabupaten Lebak mau memasak menu makanan dari hasil perkebunan sendiri.
Perkebunan juga bisa ditanam aneka sayuran di pekarangan rumah dan tidak membutuhkan lahan luas.
Selain itu, Megawati juga memiliki resep panduan menu yang simpel, murah dan bisa mengatasi stunting.
"Kami berharap ibu-ibu di sini mau memasak menu ala Megawati Soekarnoputri," katanya menjelaskan.
Menurut dia, PDI Perjuangan sangat peduli untuk pencegahan stunting di berbagai daerah di Tanah Air guna menyelamatkan generasi bangsa.
Penyebaran stunting dipastikan menjadikan ancaman generasi bangsa, sehingga PDI Perjuangan melakukan kegiatan program posyandu hebat,sekaligus sosialisasi pencegahan stunting. Sebab, orang yang terdampak stunting ke depanya memiliki keterlambatan berpikir, sehingga akan melahirkan generasi yang tidak berkualitas.
Karena itu, perempuan dari Fraksi PDI Perjuangan yang tergabung dalam Persatuan istri-istri anggota DPR RI diperintahkan Megawati agar turun tangan ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing untuk mensosialisasikan pencegahan stunting guna menyelamatkan generasi bangsa.
"Kami sebagai istri anggota DPR RI memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk pencegahan stunting," katanya menegaskan.
Ia mengajak masyarakat agar mengoptimalkan budaya gotong royong dan bahu-membahu dengan berbagai elemen masyarakat untuk penanganan stunting. Sebab, penanganan stunting itu mulai dari hulu sejak remaja, calon pengantin, kehamilan hingga proses kelahiran.
Selama ini, kasus stunting di Kabupaten Lebak dan Pandeglang cukup tinggi, akibat belum memahami bagaimana pencegahan stunting.
Bahkan, banyak para ibu pasangan usia subur (PUS) dengan angka kelahiran jarak berdekatan, juga pola asuh yang salah dengan tidak memberikan asupan gizi dan nutrisi yang baik terhadap bayinya.
Dengan demikian, kasus prevalensi angka stunting di masyarakat meningkat akibat ketidaktahuan itu.
"Kami melakukan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting di Lebak tersebar di 10 desa yang tinggi prevalensi angka stunting," katanya menjelaskan.
Untuk pencegahan stunting, kata dia, tentu masyarakat yang masuk kategori PUS harus rajin mengunjungi fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, klinik, dan posyandu untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan kandungan kehamilan dan kesehatan bayinya.
Selain itu juga tetangga agar dapat mengingatkan kepada warga yang hamil dapat dilakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan itu untuk pencegahan dini agar tidak terjadi kasus stunting.
Selama ini, pihaknya mengapresiasi kasus prevalensi angka stunting di Kabupaten Lebak menurun berdasarkan data tahun 2018 tercatat sebanyak 6.495 balita, namun hasil penimbangan pada Juni 2022 tercatat 5.596 orang.
Menurunnya kasus stunting itu tentu adanya kebersamaan dan kegotongroyongan berbagai elemen masyarakat berjalan optimal.
"Kami optimistis target 14 persen menurunkan prevalensi angka stunting sampai 2024 bisa terealisasi sesuai dengan harapan Bapak Presiden Joko Widodo," katanya pula. (umm/ant)