Sungai Cibareno di perbatasan Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jabar dengan Kecamatan Cilongrang, Kabupaten Lebak, Banten tiba-tiba meluap beberapa saat setelah terjadi gempa M 5,5 yang berpusat di Bayah. Banten, Minggu (9/10/2022)..
Sumber :
  • FOTO ANTARA/Aditya Rohman

Sungai Cibareno Meluap Usai Gempa Magnitudo 5.5 di Bayah Banten, Buat Warga Sekitar Panik

Minggu, 9 Oktober 2022 - 20:58 WIB

Sukabumi, Jawa Barat - Sungai Cibareno di perbatasan antara Kecamatan Cisolok, Sukabumi, dengan Kecamatan Cilongrang, Lebak, Banten tiba-tiba meluap.

Sungai Cibareno meluap usai gempa bumi magnitudo 5,5 yang berpusat di Kabupaten Bayah, Banten, terjadi Minggu (9/10/2022) sehingga membuat panik warga yang tinggal di sekitar sungai.

"Warga berhamburan keluar rumah karena beberapa saat setelah terjadi gempa, terdengar suara gemuruh yang berasal dari sungai setelah dilihat ternyata air Sungai Cibareno meluap," kata warga Kecamatan Cisolok, Supriadi di Sukabumi, Minggu (9/10/2022).

Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, hingga saat ini debit air Sungai Cibareno yang membelah Provinsi Jabar dengan Banten terus meningkat. 

Bahkan warga yang berada di perbatasan belum berani pulang ke rumahnya karena air sudah mulai masuk ke permukiman masyarakat.

Menurut Edo sapaan akrab dari Supriyadi, ada satu rumah yang jebol dan saat ini pemiliknya sudah sudah mengungsi ke rumah kerabatnya. 

Kemungkinan besar di wilayah Kabupaten Lebak sudah banyak rumah yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cibareno ini.

Ia pun sudah melaporkan kejadian ini kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi untuk segera meninjau lokasi kejadian dikhawatirkan luapan Sungai Cibareno semakin membesar

"Meluapnya Sungai Cibareno pasca-gempa ini lebih besar dibandingkan 15 tahun terakhir, sehingga membuat panik warga yang tinggal di bantaran sungai. Kami berharap air bisa segera surut," tambahnya.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan Saputra sudah menginstruksikan petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) untuk memantau daerahnya masing-masing antisipasi adanya dampak pasca-gempa.

"Kami masih melakukan pemantauan, namun belum ada laporan kerusakan," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa dengan M 5,5 tersebut berpusat di 7.09 lintang selatan (LS),106.08 bujur timur (BT) sekitar 26 km barat daya, Kabupaten Bayah, Banten dengan kedalaman pusat gempa :12 km di bawah permukaan laut.

Warga Rangkasbitung Panik Berhamburan 

Gempa magnitudo 5.5 di Bayah, Banten membuat warga panik, Minggu (9/10/2022) sore.

Warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, berhamburan keluar rumah akibat gempa yang berlangsung beberapa detik pukul 17.02 WIB.
 
"Getaran gempa itu cukup besar hingga tembok rumah berguncang dan keluarga kami berhamburan dan berlarian keluar rumah," kata Udin (60), warga Sentral Rangkasbitung di Lebak.
 
"Warga berhamburan keluar rumah masing-masing untuk menyelamatkan diri setelah merasakan guncangan gempa berkekuatan magnitudo 5.5," katanya.

Ia bersyukur gempa yang berpusat di Perairan Bayah Kabupaten Lebak hanya berlangsung beberapa detik.

"Kami saat tiduran dan terasa guncangan langsung bersama keluarga keluar rumah," katanya.
 
Begitu juga warga Rangkasbitung lainnya, Nisa (25). Ia  mengaku bersama tiga anaknya berhamburan keluar rumah karena khawatir rumah yang kondisi temboknya sudah rapuh itu roboh.
 
"Kami merasa ketakutan getaran gempa itu cukup besar hingga berdoa dan setelah keluar rumah kembali tidak terasa guncangan, " katanya.

Sedangkan Maman (30), seorang warga Cibahbul Rangkasbitung mengaku dirinya dengan anggota keluarga berlarian ke tanah lapang saat merasaakan getaran gempa cukup kuat.
 
"Kami sangat terasa getaran hingga tembok rumah terdengar bunyi, namun tidak berlangsung lama," katanya.
 
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal mengatakan gempa bumi yang terjadi Ahad (9/10) pukul 17:02:44 WIB dengan kekuatan M 5.5,  61 km barat daya Lebak-Banten tidak ada laporan kerusakan infrastruktur dan rumah warga.
 
Masyarakat pesisir tetap tenang karena gempa yang berpusat di Bayah hingga terasa ke Jakarta tak menimbulkan gelombang tsunami
 
"Kami mengerahkan relawan agar melakukan pemantauan ke desa dan kelurahan karena khawatir ada korban gempa magnitudo 5.5 yang berpusat di Bayah," demikian Reza Faisal.

Terasa hingga ke Jakarta

Gempa bumi berkekuatan magnitude 5.5 mengguncang Banten, Minggu (9/10/2022).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa tersebut terjadi pada pukul 17:02:44 WIB.

BMKG dalam Twitter resminya @infoBMKG menyebut gempa magnitude 5.5 tersebut berkolasi 7.09 LS,106.08 BT (26 km BaratDaya BAYAH-BANTEN) dengan kedalaman 12 km.

BMKG juga menyebut jika gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun masyarakat dihimbau untuk tetap waspada jika terjadi gempa susulan.

Getaran gempa magnitude 5.5 tersebut terasa ke sejumlah daerah sekitarnya, seperti DKI Jakarta.(ant/muu)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:37
03:27
15:26
14:16
02:25
03:14
Viral