- Tim tvOne/Mely Kasna
Misteri Mayat Pria Bugil, Kelamin 'Hilang' di Depok, Ini Ciri-cirinya
Depok, tvOnenews.com - Sesosok mayat tanpa busana ditemukan warga di Jalan Lingkar Podomoro, Tapos pada Kamis (11/5/2023). Mayat tanpa identitas itu ditemukan warga tertutup daun dan batang pisang di sebuah kebun. Kini identitasnya masih misterius.
Pihak kepolisian yang datang ke lokasi langsung memasang garis polisi agar warga yang berkerumun tidak masuk ke dalam TKP. Diketahui, mayat berada di 30 meter dari jalan masuk area kebun, tepatnya di bawah pohon pisang.
Tim identifikasi yang datang pun langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Sementara, anggota lainnya mencari barang bukti yang diduga terkait dengan tewasnya korban. Polisi pun mengamankan barang di antaranya sejumlah bungkus rokok.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan korban diduga sudah tewas sejak sepekan yang lalu. Kondisinya pun memprihatinkan, bahkan bagian kepala nyaris menjadi tengkorak.
Kuat dugaan mayat tersebut adalah korban pembunuhan. Namun, terkait TKP, polisi menduga lokasi tersebut adalah tempat pembuangan, sementara lokasi pembunuhan diduga bukan di sana.
"Ini dugaan sementara ya kita masih belum pastikan jadi apakah dieksekusi di sini atau hanya sekedar pembuangan kita harus pastikan dulu karena memang sudah tanpa busana di sini," ujar Yogen.
Pihak kepolisian juga akan mengecek laporan orang hilang di kawasan Depok dan Bogor karena lokasi ditemukannya korban merupakan perbatasan antara wilayah tersebut.
"Kita akan cek juga info orang hilang di seputaran Depok, maupun di daerah Bogor dan Bekasi yang berbatasan langsung dengan sini," katanya.
Setelah dilakukan autopsi sementara terhadap mayat tanpa busana yang awalnya dikira berjenis kelamin perempuan, ternyata hasilnya mengejutkan. Korban rupanya berjenis kelamin pria, dan alat kelaminnya hilang sehingga dikira perempuan.
Yogen mengatakan hilangnya kelamin korban masih dalam penyelidikan, apakah lantaran pembusukan atau hal lain.
"Jadi belum bisa disimpulkan oleh dokter ya apakah itu hilang karena pembusukan atau hilang disengaja ya nanti kita menunggu hasil lengkapnya hasil autopsinya," ujar Yogen ditemui di lokasi.
Oleh dokter forensik, kata Yogen, disimpulkan korban berjenis kelamin pria dengan perkiraan usai 49 sampai 65 tahun dengan tinggi badan sekira 162 sentimeter. Terdapat dua luka tusuk di bagian tubuh korban, namun belum dapat dipastikan apakah luka tusuk tersebut yang menyebabkan korban kehilangan nyawa.
"Memang ditemukan luka tusuk di perut kanan dan pinggul sebelah kiri ya namun kita tidak tahu apakah itu penyebab kematian apa bukan," ujarnya.
Tak hanya itu, sejumlah organ tubuh korban hilang seperti batang tenggorokan, tulang rawan dan bagian gondok yang tidak ditemukan. Dokter forensik pun akan melakukan teknik hispatologi untuk menemukan penyebab kematian korban.
"Hispatologi di mana mengambil jaringan dari korban untuk dicek di mikroskop apakah ada perubahan untuk terkait masalah adanya penyakit atau bukan, kita masih menunggu itu," ujarnya.
Sementara terkait identitas, pihak kepolisian dan forensik pun masih mengalami kesulitan pasalnya bagian jari korban beberapa sudah ada yang rusak sehingga pihaknya akan memaksimalkan upaya rekayasa digital.
"Jari-jari yang masih terlihat utuh polanya untuk kita masukkan ke sistem, karna memang beberapa jarinya sudah agak rusak tapi tidak 100%. Jadi kita upaya maksimal rekayasa digital untuk itu," jelasnya. (mka/ebs)