- Istimewa
Heboh Kiayi Nandang Idris di Tasikmalaya Tewas Dibunuh, Begini Fakta Sebenarnya
Tasikmalaya, tvOnenews.com - Jagat media sosial dihebohkan dengan pesan berantai di WhatsApp berisi berita tewasnya seorang kiayi yang berprofesi sebagai guru ngaji di sebuah Pondok Pesantren di wilayah Awipari, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Kamis (18/5/2023).
Pesan berantai tersebut disertai video petugas kepolisian yang sedang mengevakuasi jenazah yang bersimbah darah.
Informasi tersebut sudah menyebar di grup-grup WhatsApp hingga Kamis malam ini.
Dalam pesan berantai tersebut tertulis bahwa Kyai Nanang Idris guru ngaji di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Awipari, Kota Tasikmalaya tewas berlumuran darah dan berharap pelakunya segera ditangkap.
"Bismillah Subhanallah Maha Suci ALLAH Dengan Dengan. Segala Pujiannya Maha Suci ALLAH Yang Maha Agung. Laahaulawalaquwwata Illabillahil'Aziim Innalillahi Wainnaillahi Rojiuun. Kyai Nanang Idris Didapatkan Sudah Tak Bernyawa Berlumuran Darah Rabu 17 Mei 2023 PESANTREN Bahrul Ulum Awipari Tasikmalaya. Yaa, Rabb????. Semoga Pelakunya Dengan Kuasa ALLAH TA'ALA Dapat Segera Ditangkap. Wassalaam. Hendra Djumadi. Kamis 18 Mei 2023" demikian isi pesan berantai yang saat ini viral di media sosial.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Agung Tri Poerbowo menegaskan, berita yang sudah menggemparkan warga Kota Tasikmalaya tersebut tidak benar alias hoax.
Namun, meninggalnya Kyai Nandang Idris memang benar adanya tetapi terjadi pada, Senin (8/5/2023) lalu.
Korban meninggal akibat sakit yang dideritanya, bukan karena dibunuh atau korban kekerasan.
"Ya memang kita dapat laporan ada penemuan mayat dalam satu rumah pada tanggal 8 Mei lalu. Pas tim Inafis turun, kita mengecek dan itu memang meninggalnya karena sakit, bukan karena pembunuhan atau ada motif lain. Pihak keluarga pun sudah menerima tak akan mengautopsi," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmaya Kota, AKP Agung Tri Poerbowo, Kamis (18/5/2023)
Ihwal adanya bercak darah di sekitar ditemukannya jasad korban, kata Agung, itu diduga diakibatkan terjatuh dan terbentur ke lantai.
Hal itu didapatkan berdasarkan hasil visum pihak kepolisian bersama tim dari RSUD Dokter Soekardjo Tasikmalaya.
"Ada darah, berdasarkan visum yang kita lihat, korban ini terjatuh terbentur, makanya berdarah. Jadi bukan ada pihak ke tiga yang menghabisi korban, tidak ada. Hasil visum tidak ada akibat benda tajam atau benda tumpul," pungkas Agung.(dai/muu)