- Antara
Pemprov Jabar Percepat Vaksinasi LSD Cegah Penularan Cacar Pada Sapi
Bandung, tvOnenews.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat mempercepat pelaksanaan vaksinasi lumpy skin disease (LSD) atau cacar sapi/kerbau sebagai antisipasi penyebaran penyakit cacar pada sapi/kerbau di wilayah tersebut.
"Antisipasi yang sudah dilakukan Jabar melakukan komunikasi, informasi, edukasi (KIE) pada masyarakat serta dinas terkait di kabupaten/kota, serta melakukan upaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi LSD," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat Supriyanto, ketika dihubungi, Rabu (14/06/2023).
Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat juga telah mendistribusikan obat-obatan dan desinfektan untuk digunakan di kabupaten/kota se-Jawa Barat.
Supriyanto mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menerima 90.000 dosis vaksin LSD dari Kementerian Pertanian yang telah didistribusikan ke kabupaten/kota di Jawa Barat.
Untuk tenaga vaksinator, kata dia, di Jawa Barat terdapat 917 petugas yang terdiri dari 282 orang medik veteriner, 362 orang paramedik veteriner, dan 273 orang inseminator.
Supriyanto menyatakan, untuk menekan kasus LSD, pihaknya telah melakukan pengawasan lalu lintas ternak yang masuk ke wilayah Jawa Barat, yaitu dengan melakukan pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan klinis oleh petugas pada ternak yang melewati "check point" Jawa Barat.
"Kita juga telah melakukan distribusi vaksinasi dari Provinsi Jawa Barat ke kabupaten/kota se-Jawa Barat dengan menjaga rantai dingin, petugas provinsi dapat mengantarkan ke kabupaten/kota atau petugas kabupaten/kota mengambil ke provinsi," katanya.
Virus penyebab LSD termasuk dalam genus capripoxvirus yang ditularkan melalui antropoda, terutama serangga penghisap darah (lalat, nyamuk, caplak), pakan dan air yang terkontaminasi, serta penularan langsung melalui saliva, sekresi hidung, dan air mani.
Supriyanto, LSD hanya menyerang sapi dan kerbau karena hewan tersebut merupakan spesies yang paling rentan tertular LSD virus (LSDV).
(ant/ fis)