- Agung Prasetio
Kakak Beradik di Subang Menderita Sakit Lumpuh Otak, Ini Respons Dinkes dan Langkah-langkahnya
Sebelumya nasib pilu dialami oleh kakak beradik di Subang, Jawa Barat. Keduanya menderita sakit lumpuh otak sejak kecil. Kini kondisinya sangat memperihatinkan dan membutuhkan bantuan untuk pengobatan.
Alkha Widiana (12) dan Akhtar Herdiana (5) warga dari Kampung Sukajadi RT 041/012, Kelurahan Soklat, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sehari-hari hanya bisa berbaring di rumah mereka yang sederhana. Sesekali keduanya dipangku oleh ibunda tercinta yang sudah merawat sejak mereka lahir. Sejak kecil Alkha dan Akhtar menderita sakit yang cukup serius.
Menurut sang ibunda Susi Widiastuti (40), saat melahirkan Alkha, ia menderita hipertensi. Hal itu menyebabkan ia tidak sadarkan diri saat hendak melahirkan putri pertamanya. Karena kondisi yang tidak memungkinkan melahirkan normal, kemudian tim dokter memutuskan untuk melakukan operasi sesar utnuk membantu proses persalinan.
"Kalau untuk anak saya yang pertama Alkha saya lahir dengan cara sesar, mungkin dari pas lahir saya darah tinggi terus dipaksa ngeden terus akhirnya saya enggak sadar, terus dibawa ke rumah sakit terus di vakum," kata Susi saat ditemui di kediamannya, Rabu (09/08/2023).
Sementara untuk anak yang kedua yakni Akhtar, Susi mengungkap bahwa anaknya mengidap penyakit yang sama saat masih berumur 8 bulan dengan gejala kejang dingin atau biasa disebut epilepsi.
"Kalau yang kedua enggak di sesar lahirannya. Cuman anak yang kedua dari umur 8 bulan udah kena kejang dingin atau epilepsi," ungkapnya. Susi mengatakan, dia dan suaminya sudah pernah membawa kedua anaknya ke rumah sakit. Namun kondisi kedua anaknya masih belum sembuh. Susi juga mengaku saat ini ia bersama suaminya kesulitan membiayai pengobatan kedua buah hatinya.
"Sudah pernah dibawa ke Hasan Sadikin terus Sentosa udah juga. Sudah kemana-mana ke rumah sakit juga udah. Selama ini biaya sendiri, berobat sendiri, emang belum punya kartu KIS waktu itu, kalau kartu KIS baru kemarin-kemarin dapet tapi anaknya udah jarang berobat," ucapnya.
"Alesannya tidak berobat karena sempat ditolak karena katanya udah enggak bisa dibantu, enggak bisa normal lagi. Yang pasti kemarin kebentur biaya juga, jadi sedikit-sedikit dibawanya cuman ke puskesmas aja. Harapan saya pengen anak saya normal lah kayak anak-anak yang lain," katanya.