- timtvOnenews.com - Eko Hadi
Gawat! Stok Menipis, PDAM Kota Bogor Imbau Warga Jangan Menghamburkan Air
Bogor, tvOnenews - Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor mengklaim selama masuk musim kemarau ini persediaan sumber air mulai menipis. Terpantau di dua pusat instalasi milik Perumda Tirta Pakuan debit air sudah mulai menurun drastis.
“Reservoir Cipinang Gading itu yg biasanya 150-200 liter per detik itu udah turun tuh 94 liter per detik yg kita hitung,” kata Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Rino Indira Gusniawan, Rabu (23/08/2023).
Rino mengungkapkan, sama halnya Reservoir dan Sarana Penampungan Air Minum (SPAM) di Kota Batu awalnya kapasitas 70 liter per detik sekarang turun menjadi 35 liter per detik. Sementara di Intake, IPA dan reservoir Katulampa terpantau masih aman karena debit di Bendung Katulampa masih sekitar 2000 liter per detik.
“Yang kita pakai tuh 300 liter per detik jadi masih kondisi aman,” ujarnya.
Menurut Rino, kondisi ini harus diantisipasi kedepannya dengan cara mengimbau ke masyarakat jangan terlalu menghambur-hamburkan air. Harus punya penampungan-penampungan karena harus dipersiapkan kondisi-kondisi tertentu ditambah permintaan air karena kekeringan di sumur-sumur yang bukan pelanggannya PDAM makin banyak.
“Menurut saya permasalahan ini kita harus mulai perhatikan ke depannya punya embung-embung untuk menahan sumber air masa depannya,” terangnya.
Perumda Tirta Pakuan sendiri memiliki kurang lebih sebanyak 600 ribu pelanggan. Sementara instalasi pengolahan air berada di wilayah Kabupaten Bogor yang bersumber dari mata air dan sungai besar seperti Sungai Ciliwung dan Cisadane.
Wilayah Kabupaten Bogor sendiri saat ini tengah dilanda kekurangan air bersih. Ditambah lagi debit Sungai Ciliwung dan Cisadane sudah mulai menyusut.
Menurut Rino, Perumda Tirta Pakuan hingga saat ini tidak bisa mengurangi pasokan kepada para pelanggan. Namun pihaknya akan mengedukasi kepada masyarakat agar mulai membiasakan membatasi penggunaan air.
"Kalau lihat Ciliwung tidak bisa diandalkan debitnya yang naik turun begitu drastis kemungkinan akan menjadi permasalahan kedepannya atau nanti Cisadane karena pemukiman di daerah hulunya. Itu akan jadi permasalahan kita," ungkap Dirut.
(eha/ fis)