- Cepi Kurnia/tvOne
MUI Jabar Sayangkan Soal Dugaan Kampanye LGBT dalam Penerimaan Mahasiswa Baru ITB
Bandung, tvOnenews.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menyoroti adanya dugaan kampanye LGBT saat penyambutan mahasiswa baru ITB 2023 beberapa waktu lalu.
Sekertaris MUI Jawa Barat, Rafani Achyar sangat menyangkan dengan adanya dugaan kampanye LGBT yang terjadi di dalam kegiatan penyambutan mahasiswa baru ITB.
Sekalipun dari pihak ITB sudah menyampaikan permohonan maaf dari Rektorat maupun panitia penyelenggara penyambutan mahasiswa baru 2023.
"Nah ini harus menjadi pembelajaran karena kegiatan yang diselenggarakan di ITB itu melibatkan pihak ketiga dalam hal ini sponsor, oleh sponsor pembagian form yang jelas itu ada, nyata sosialiasi tentang LGBT," kata Rafani Achyar, kepada tvOnenews.com, Rabu (23/8/2023).
Rafani mengapresiasi permohonan maaf dari pihak ITB. Menurutnya pihak-pihak pendukung LGBT ini tidak diam.
"Terus mereka memanfaatkan kesempatan sekecil apapun itu. Karena dianggapnya menghadapai mahasiswa itu strategis untuk sosialisasi LGBT," katanya.
Sambung Rafani apalagi mahasiswa merupakan kelompok yang sedang tumbuh berkembang pola pikir dan prilakunya, jadi harus hati-hati.
"Maka dari itu pentingnya penanaman nilai-nilai agama. Sebab LGBT ini menurut kami kekuatan untuk melawannya adalah agama. Karena itu dalam kegiatan apapun apalagi di lingkungan mahasiswa pesan-pesan agama itu harus diutamakan," ungkapnya.
Lebih lanjut kata Rafani MUI dengan tegas mengatakan LGBT tidak bisa diterima karena itu sesuatu yang memang bertentangan dengan norma agama, norma hukum, norma kesusilaan dan falsafah negara Indonesia.
"Jadi kalau ini mau dibiarkan, mau jadi apa bangsa ini? bagaimana Indonesia ke depan? itu yang menjadi keprihatinan kami," ungkapnya.
Rafani mengatakan dari MUI selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat termasuk kepada pemerintah, perguruan tinggi, sekolah.
"Jangan sampai budaya LGBT tumbuh kembang, karena sudah jelas agama juga itu dilarang dan jika dibiarkan akan berbahaya akan seperti apa Indonesia," ungkapnya. (cep/muu)