- Denden Ahdani
Kisah Seorang Ayah Penjual Es krim Sambil Gendong Anak Berkebutuhan Khusus dan Urus Istri Alami Gangguan Jiwa serta Ibu Tua di Tasikmalaya
Tasikmalaya, tvOnenews.com - Kasih sayang seorang ayah terhadap keluarga sepertinya patut diberikan kepada seorang pria penjual es krim bernama Hendri (40) warga Dusun Keundeung, Desa Cikupa, Kecamatan Karangnungal, Kabupaten Tasikmalaya.
Setiap hari, Hendri berjualan es krim kampung untuk memenuhi biaya hidup anak isteri dan ibunya yang sudah menjanda. Namun, yang membuat salut dengan perjuangan pria ini, ia berjualan es krim selalu menggendong anaknya bernama Wendi Abdul Wahid (4).
Saat ditemui di tempat jualannya, Hendri mengaku menggendong anak bukan berharap iba dari warga. Namun, ia tak percaya menitipkan anaknya yang berkebutuhan khusus itu kepada isterinya bernama Winda Lestari (31). Sejak menikah, isteri Hendri mengalami gangguan jiwa. Jika anaknya berada di rumah, sang ibu tak begitu peduli bahkan selalu membiarkan anaknya.
"Saya udah satu tahun jualan es krim, sebelumnya jualan cilok. Ini anak saya dibawa karena kalau dititipkan ke isteri gak percaya. Isteri saya sejak menikah mengalami gangguan jiwa, dia selalu minder, gak gaul sama orang lain," kata Hendri, saat ditemui di tempat jualannya, Selasa (29/8/2023) pagi.
"Anak saya juga ini mengalami keterbelakangan mental, usianya udah empat tahun tapi belum normal kayak anak lain. Saya juga sedih, nasib saya miskin, terus anak saya seperti ini," sambungnya.
Menurut Hendri, es yang dijualnya merupakan es krim yang diambil dari bosnya. Setiap kali berjualan, ia selalu mendapatkan untung Rp 300 per corong. Jika sedang ramai, ia mendapat laba Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu, itu pun belum dipotong biaya bahan bakar atau bensin.
"Saya dapat untung tiga ratus perak per corong. Kalau rame bisa untung sekitar 30 hingga 40 ribuan, belum kepotong sama bensin," ucapnya.