- Tim tvOne/Rizki Gustana
Lumba-Lumba Seberat Satu Kuintal Terdampar di Pantai Ujung Genteng Sukabumi
Sukabumi, tvOnenews.com - Seekor Lumba-lumba dengan berat 100 Kilo Gram dan panjang 2 meter ditemukan terdampar di Pantai Ujunggenteng, Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Kamis (14/9/2023).
Anggota Satpol Airud Polres Sukabumi Aipda Ismayudi mengatakan, lumba-lumba berukuran besar tersebut ditemukan oleh nelayan Pantai Ujung Genteng sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
“Setelah kita mendapat laporan dari nelayan kita langsung meluncur ke kelokasi dan benar ada satu ekor lumba-lumba dengan berat sekitar satu kuintal dan panjang dua meter sudah terdampar dan mati,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, dugaan lumba-lumba tersebut mati diakibatkan perubahan suhu pada air laut di perairan wilayah Ujung Genteng.
“Lumba-lumba tersebut sudah kita evakuasi dan kita kubur dengan di bantu Polsus DKP, Ketua dan anggota Rukun Nelayan, Pokmaswas, dan Para Nelayan Pantai Ujung Genteng,” tandasnya.
Asep Jeka, Ketua HNSI Kabupaten Sukabumi menuturkan saat ditemukan kondisi lumba-lumba itu mengalami luka di bagian moncongnya.
"Lukanya dekat hidung, saat kita akan evakuasi kondisinya sudah mati. Ketika kita bawa ke darat terdapat luka jelas di bagian moncongnya," kata Asep.
Luka itu dijelaskan Asep, dipastikan bukan karena jaring nelayan atau alat nelayan lainnya. Namun diduga karena kondisi lumba-lumba terseret arus ke perairan dangkal.
"Indikasinya karena perubahan suhu air laut yang dingin, mungkin saat menjelajah terbawa ke laut dangkal. Tadi sudah diperiksa bersama-sama petugas dari Sat Pol Airud Polres Sukabumi. Setelah diperiksa kemudian bersepakat lumba-lumba itu dikubur," sambungnya.
Kondisi Pantai Bagal Batre memang dikelilingi karang, dan laut dangkal. Posisinya diduga mengakibatkan hewan malang itu kesulitan untuk kembali ke tengah.
"Keadaan lokasi memang banyak karang, posisi laut dangkal. Banyak warga yang mencari kerang, bahan agar-agar di pantai itu. Proses evakuasi juga agak sulit, panjang dua meter dan berat. Oleh empat orang saja tadi tidak terangkat," pungkas Asep Jeka. (raa/mii)