- Cepi Kurnia
Dampak Penjualan Online Membuat Toko Pakaian di Pasar Andir Bandung Banyak yang Tutup
Bandung, tvOnenews.com - Banyaknya penjualan online melalui aplikasi TikTok oleh produsen pakaian, berdampak pada para pedagang di pasar dan pusat perbelanjaan lainya.
Seperti baru-baru ini, viral sebuah video yang memperlihatkan sejumlah toko pakaian di Pasar Andir sepi dan banyak yang tutup.
Menanggapi hal itu pengelola Pasar Andir, Dino Lesmana mengatakan memang banyak penjual pakaian yang tutup, karena dampak dari maraknya penjualan online yang disiarkan secara langsung lewat aplikasi tiktok oleh produsen pakaian.
"Iya, pedagang di pasar ini banyak tutup, karena sepi pembeli, ada ratusan toko yang tutup akibat penjualan online di TikTok," kata Dino saat dihubungi tvOnenews.com.
Dino mengatakan, yang paling banyak itu berada di lantai dua, di sana memang sebelumnya sepi seperti sekarang ini, menjadi pusatnya penjualan pakaian.
"Ada juga di lantai satu, tapi yang paling banyak tutup itu di lantai dua," ungkapnya.
Sementara menurut Miki, seorang penjual pakaian di Pasar Andir yang hingga saat ini bertahan mengaku, memang gempuran penjualan secara online dampaknya sangat dirasakan oleh para pedagang seperti dirinya.
"Kami mencoba terus bertahan meskipun pengujung sepi, untuk mengakalinya kami juga di sini ikut jualan online di TikTok secara live, karena mau gak mau harus ngikutinnya, kalau gak gitu bisa gulung tikar dan tutup seperti yang lainya," ungkapnya.
Miki selaku pedagang yang masih bertahan di pasar berharap pemerintah memberlakukan regulasi atau aturan terkait penjualan lewat aplikasi tiktok, yang dinilainya berdampak bagi pedagang pakaian di pasar.
"Mudah-mudahan ada sikap tegas dari pemerintah soal penjualan online itu."ungkapnya.(cep/rfi)