- Istimewa - Antara
Memilukan, Beberapa Kecamatan di Sukabumi Dilanda Longsor dan Puting Beliung
Sukabumi, tvOnenews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat pada akhir pekan beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat dilanda bencana tanah longsor dan angin puting beliung.
"Tidak ada korban jiwa pada kejadian bencana ini, hanya sejumlah rumah mengalami rusak ringan dan sedang serta terancam," beber Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Minggu (5/11/2023).
Kejadian bencana sesuai data BPBD, cuaca ekstrem menyebabkan satu rumah semi-permanen di Kampung Cikareo, RT-04/07, Desa/Kecamatan Parakansalak roboh.
Robohnya rumah yang dihuni dua jiwa ini karena cuaca ekstrem di mana di lokasi turun hujan deras disertai angin kencang ditambah bangunan rumah yang sudah keropos.
Bencana tanah longsor di Kampung Bojonggaling, RT-03/01, Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak mengakibatkan jalan warga dengan panjang enam meter, lebar 50 cm dan tinggi tiga meter tergerus longsor.
Bencana ini pun mengancam satu rumah warga yang dihuni satu kepala keluarga atau lima jiwa
Bencana serupa juga terjadi di Kampung Gununjati, Desa Cikahuripan, Kecamatan kadudampit.
Akibat longsor tersebut, jalan gang sepanjang tiga meter dan lebar dua meter terputus sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
Kemudian, angin kencang menyebabkan pohon berukuran besar tumbang dan menimpa rumah warga pada bagian dapur sehingga mengalami rusak sedang, tetapi tidak ada korban jiwa pada peristiwa yang terjadi di Kampung Babakanpala, Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit.
Terakhir bencana angin puting beliung melanda tiga kampung di Desa Cinaga, Kecamatan Kabandungan yang mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan.
Adapun tiga kampung yang terdampak bencana angin puting beliung yakni Kampung Jabon, Cimanggu dan Kampung Cingrit.
Akibat bencana itu sebanyak 19 rumah rusak ringan dan 10 rusak sedang.
Jumlah jiwa yang terdampak sebanyak 29 kepala keluarga atau 140 jiwa. Tidak ada korban jiwa pada musibah ini, hanya ada beberapa warga yang memilih mengungsi ke rumah kerabatnya yang jumlahnya masih dalam tahap pendataan.
Sandra mengatakan seluruh kejadian bencana ini sudah ditangani oleh petugas Penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) bersama unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) dan sejumlah lembaga lainnya.
Sementara untuk bantuan darurat sudah mulai diserahkan kepada para penyintas bencana. Namun untuk bantuan berupa bahan bangunan pihaknya masih berkoordinasi dengan instansi terkait. (ant/aag)