- Rubby Jovan-Antara
BMKG: Gempa Sumedang Diduga Perulangan Gempa 14 Agustus 1955
Dalam hal ini, terang dia, gempa Sumedang mirip gempa Solok Magnitudo 5,3 pada 2019, gempa Ambon Magnitudo 6,5 (2019), gempa Kalaotoa Laut Flores Magnitudo 7,4 (2021), gempa Ampana Magnitudo 6,5 (2021) dan gempa Cianjur Magnitudo 5,6 (2022).
"Gempa Sumedang menjadi human interest terkait nama sesar pembangkit gempa. Data hiposenter gempa BMKG terelokasi menunjukkan klaster seismisitas cenderung berarah utara-selatan melintasi Kota Sumedang," katanya.
Menurut dia, gempa Sumedang mirip sejumlah kota yang dilalui jalur sesar aktif seperti Palu (Sesar Palu-Koro), Sorong (Sesar Sorong), Aceh (Sesar Aceh), Gorontalo (Sesar Gorontalo), Semarang (Sesar Semarang) dan Lembang (Sesar Lembang).
"Nama sesar aktif merujuk nama tempat yang berisiko sehingga akan memberikan muatan pesan kesiapsiagaan dan edukasi mitigasi gempa bumi bagi masyarakat setempat," katanya.
Sebelumnya, BMKG menyampaikan bahwa BMKG telah mengidentifikasi sesar baru yang menjadi penyebab gempa bumi di Sumedang pada 31 Desember 2023.
"Memperhatikan sebaran gempa bumi susulan, tatanan tektonik dan analisis mekanisme sumbernya, gempa bumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati Kota Sumedang yang semula belum terpetakan sesuai analisis data seismisitas BMKG maka disebut Sesar Sumedang," terangnya. (ant/nsi)