- Lutfi Setia Rafsanjani
Warga Ceritakan Detik-detik Mencekam, Saat Angin Puting Beliung Menerjang Wilayah Sumedang
"Atap dalam roboh bukan ketimpa pohon, tapi karena angin kencang. Saya tadi ada di tempat kasir, beruntung saat kejadian kondisi minimarket dalam keadaan tidak ada pengunjung, jadi Alhamdulillah tidak ada korban, namun barang-barang sebagian ada yang hancur," ucapnya.
Sementara hal senada dikatakan oleh seorang warga yang lain, Tatang. Ia adalah seorang penjual warung klontong yang berada di pinggiran jalan raya. Tatang menyaksikan saat detik-detik angin puting beliung melintas hingga menghancurkan warungnya.
"Saya lagi di warung, pas ada angin tadi tuh saya teriak, lari-lari ngasih tau yang lain, langsung masuk ke masjid karena panik," kata Tatang.
Selain merusak warung miliknya, angin puting beliung juga membuat pohon tumbang dan menimpa mobil saudara saya yang tengah terparkir di depan warung.
"Yang tertimpa pohon mobil kakak saya, Alhamdulillah tidak apa-apa cuma kena wajah dibagian atas mata. Dan adik saya kena kakinya bengkak, langsung dibawa ke Rumah Sakit Cikopo," ujarnya.
Sementara itu, pihak BPBD Sumedang masih melakukan pendataan jumlah warga terdampak angin puting beliung. Data sementara, sebanyak 264 rumah rusak di Desa Cintamulya, Kecamatan Jatinangor dan 10 rumah di Desa Mangunarga Kecamatan Cimanggung. Dua lokasi tersebut berdekatan dengan kawasan industri yang ikut terdampak.(lsr/rfi)