- Taufiq Hidayah-tvOne
Caleg Gagal Asal Garut yang Tutup Akses Jalan Lingkungan Kembali Bongkar Tembok Penutup, Sebut Ini Hanya Pembelajaran dan Bersifat Sementara
Garut, tvOnenews.com - Calon legislatif (caleg) gagal yang menutup akses jalan di Garut, Jawa Barat akhirnya buka suara.
Dirinya mengaku bahwa menutup jalan lingkungan di kampungnya karena lahan tersebut merupakan tanah milik pribadinya.
Selain itu, ia menyatakan kembali membuka jalan setelah dirinya musyawarah dengan aparat TNI-Polri dan tokoh masyarakat.
Jalan lingkungan yang berada di Kampung Ciarog, Desa Kersamanah, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat ditutup oleh caleg yang gagal menjadi anggota DPRD Garut.
Penutupan jalan di dalam perkampungan itu menggunakan batu bata yang disusun rapi menggunakan semen tembokan dengan ketinggian perut orang dewasa.
Meski masyarakat tak ambil pusing dengan penutupan jalan, namun Polsek setempat sempat berupaya melakukan mediasi dengan sang caleg dimana tanah yang dijadikan jalan setapak itu sudah sejak lama ada.
Sang caleg asal Partai Gerindra itu pun kini bersedia bersuara. Dirinya mengaku bahwa jalan yang biasa digunakan masyarakat merupakan tanah milik pribadinya.
"Saya ingin mencoba menyadarkan masyarakat karena setiap event pemilu selama ini banyak saya nyaleg di sini datanglah tetangga ngambil yang lain. Caleg yang lain nyawer," kata Wawan Setiawan, caleg gagal, Kamis (29/2/2024).
Ia menginginkan masyarakat juga saling menghormati karena Wawan merupakan putera daerah sehingga ia berniat memberi kemajuan kepada masyarakat apabila terpilih. Namun, apa daya Wawan tak banyak dicoblos saat pemungutan suara Pileg 2024 kemarin.
"Itu memang hak masyarakat tapi kan masyarakat juga punya kewajiban saling menghormati. Apalagi saya putera daerah. Intinya saya ingin masyarakat menikmati kue-kue APBD kan kalau ada perwakilannya kan bisa berbuat sesuatu," tambahnya.
Dirinya juga menganggap bahwa persoalan ini bisa diselesaikan dengan musyawarah karena jalan yang biasa digunakan merupakan tanah pribadi dirinya yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.
Wawan menyatakan bahwa penutupan jalan sifatnya sementara, hanya sebagai pembelajaran saja.
"Makanya ini kan tanah pribadi. Sudah puluhan tahun dinikmati masyarakat. Hanya memberi pelajaran saja kalau tanpa begini kan tidak ramai. Okelah kita kompak. Tentu tidak akan seperti ini terus manakala masyarakat keinginan yang sama kita buka saja, enggak ada masalah, hanya sementara," jelasnya.
Upaya pembukaan jalan pun kini tengah dilakukan oleh caleg, aparat TNI-Polri dan tokoh masyarakat sekitar.
Sehingga, jalan lingkungan itu sudah bisa digunakan masyarakat untuk hilir mudik. (thh/nsi)