- Ilham Ariyansyah/tvOne
Mensos Risma Sebut Penanganan Korban Banjir Bandang di Cipongkor Butuh Waktu Lama, 10 Orang Masih Hilang
Bandung Barat, tvOnenews.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini memprediksi bahwa penanganan korban yang terdampak bencana longsor dan banjir bandang di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat, akan berlangsung lama.
Pasalnya, Risma menyampaikan, hal tersebut dikarenakan seluruh rumah milik pengungsi mengalami rusak parah. Sehingga harus disiapkan tempat yang aman.
"Saya prediksi tidak akan selesai dengan waktu 1 hari atau 2 hari. Ini pasti akan lama, karena mereka kehilangan tempat tinggal, jadi yang harus disiapkan adalah air bersih, toilet dan lain-lainnya," ujar Mensos Risma saat meninjau langsung posko pengungsian pada Senin (25/3/2024) malam.
Selain itu, Risma mengatakan, bahwa warga yang berada di posko pengungsian terlihat kebingungan. Sebab rumah milik mereka mengalami rusak parah.
"Mereka rata-rata kebingungan karena rumahnya hilang, kondisi tempat yang lama berbahaya, tidak mungkin mereka kembali ketempat lama dan masalahnya harus mencari tempat yang aman supaya tidak ada korban lagi," ucapnya.
Dijelaskan Risma, Kementerian sosial (Kemensos) telah bekerjasama dengan TNI-Polri dan Pemerintah daerah (Perda) dalam penanganan korban yang terdampak.
Adapun terkait baperstock, Risma mengungkapkan, jalan menuju posko pengungsian sangat labil dikarenakan struktur jalanannya tergerus air
"Jalan Itu harus aman, karena itu pengamanan untuk baperstock makanan," tuturnya.
Kemudian, kata Risma, pihaknya akan menyiapkan untuk trauma healing bagi anak-anak dan membuatkan sekolah sementara.
"Kita akan siapkan trauma healing bagi anak-anak dan akan kita buatkan sekolah sementara," katanya.
Setelah selesai melakukan trauma healing bagi warga di posko pengungsian.
Risma menyebutkan, lahan pertanian yang rusak akibat longsor dan banjir akan dijadikan peternakan.
Sedangkan untuk perempuan akan diajarkan menjahit untuk membuat kerajinan.
"Jadi nanti kalau kita sudah selesai trauma healing. Kita akan ajarkan mereka untuk bisa beraktivitas, kalau tadi kan bapak-bapak disini itu petani terus lahannya sekarang ikut hilang jadi nantinya kita akan rubah menjadi peternakan, semuanya akan kita siapkan supaya mereka bisa bertenak dan untuk ibu-ibu kita ajarkan menjahit untuk membuat kerajinan," tandasnya.
Hingga saat ini tim gabungan masih mencari 10 orang warga yang hilang terseret banjir bandang dan longsor tersebut.(iah/muu)