- Antara
Tim SAR Cari Anak yang Hilang Terseret Arus Selokan di Garut
Garut, tvOnenews.com - Tim Search And Rescue (SAR) gabungan melakukan penyisiran untuk mencari seorang anak berusia 5 tahun yang terseret arus air selokan di Padaasih, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Korban masih dalam pencarian," kata Kepala Seksi Humas Polres Garut Ipda Susilo Adhi di Garut, Senin (15/04/2024).
Ia menuturkan petugas tim SAR gabungan sudah melakukan pencarian korban Rafka (5) sejak dilaporkan terbawa arus air selokan di Kampung Saripulo, Desa Padaasih, Kecamatan Pasirwangi, Garut, Kamis (11/04/2024) petang, dan sampai saat ini masih dalam pencarian.
Petugas gabungan, kata dia, melakukan apel gelar pasukan di Teras Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul sebelum melakukan operasi memperluas pencarian korban di aliran sungai.
"Sebelum dilakukan pencarian, dilaksanakan apel dulu untuk mengetahui kekuatan personel dan apa yang harus dilakukan," kata Adhi.
Ia mengatakan kekuatan personel itu akan melakukan pencarian dengan menyusuri aliran selokan dan sungai mulai dari Sungai Pamalayan, Sungai Batara mengarah ke Copong aliran Sungai Cimanuk.
"Penyisiran ulang titik lokasi ke Sungai Pamalayan dari Sungai Batara ke Copong," katanya.
Camat Pasirwangi Bambang Rudijanto menyatakan, pencarian seorang anak yang terbawa arus itu sudah dilakukan sejak hari pertama korban dilaporkan hilang.
Selanjutnya proses pencarian melibatkan semua unsur dengan membagi lima tim sebanyak 85 orang yang disebar untuk mencari korban di aliran selokan dan sungai.
"Tim pencarian ini tersebar di sepanjang rute dengan harapan dapat menemukan korban atau jejaknya," kata dia.
Insiden seorang anak yang terbawa arus air selokan saat bermain bersama teman-temannya itu mendapatkan perhatian khusus dari Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin yang menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pencarian secara maksimal, sampai batas waktu yang ditentukan sesuai aturan berlaku.
Ia berharap tim SAR gabungan dapat terus semangat, kompak, tetap memperhatikan keselamatan bersama, dan secepatnya korban bisa ditemukan.
"Titik awal sampai dengan hilir itu pasti banyak kemungkinan, kemungkinan pertama yang terus hanyut, kemudian tenggelam dan menyangkut dalam sungai, ataupun di semak-semak di pinggir sungai. Oleh karena itu, terus disisir sampai dengan batas waktu yang ditetapkan," katanya.
Barnas juga secara langsung memberikan dukungan berupa logistik tambahan dan dana sebesar Rp10 juta untuk menunjang kelancaran petugas gabungan dalam operasi pencarian korban.
Ia berharap petugas gabungan maupun sukarelawan yang terlibat dalam pencarian itu tidak mengalami kekurangan logistik, semua dipastikan terpenuhi kebutuhannya dalam operasi pencarian.
"Saya juga tidak ingin sampai ada kekurangan amunisi, misalnya makan dan lain sebagainya," kata Barnas.
(ant/ fis)